"Kalo itu dianggap pekarangan rumah, mbenahinya pake uang sendiri dong jangan uang rakyat. Kalo ada sodara sakit yo prioritaskan bantu sodara dulu bukannya malah mikir pekarangan. Logikanya," tulis seorang warganet.
"Lho kok ngoten to Gusti... Alun-alun di daerah lain kan tempat publik, masyarakat dapat memanfaatkan untuk bersosial. Seharusnya alun-alun menjadi tempat Raja hadir bersama Rakyat kan? Apakah Raja tidak butuh Rakyat, sehingga alun-alun dipagari..?" tambah warganet yang lain.
Selain itu, seorang pengguna Twitter lainnya berpendapat, "Kenapa 2,3m tdk dialokasikan untuk memodifikasi suatu lokasi buat RS darurat covid. Skrg bed RS di jogja pada penuh, pilihan terakhir ya isoman. Isoman sangat beresiko tinggi menularkan ke seluruh anggota keluarga. Harusnya jogja ada tempat besar spt wisma atlet. Ini darurat."
Sama seperti di Twitter, pengguna Instagram yang mengomentari unggahan @nenk_update mempertanyakan sikap Keraton Yogyakarta. Namun, ada juga yang menyatakan sependapat dengan GKR Condrokirono.
Baca Juga: Curhat Dikatain Kampungan di Jakarta, Cuitan Putri Keraton Viral
Sebelumnya, pada Sabtu (3/7/2021), akun @ugmtoday mengunggah kutipan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang berbunyi, "Pembiayaan operasional Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di pedukuhan, rukun kampung, rukun warga dan rukun tetngga agar menggunakan swadaya masyarakat dengan semangat gotong-royong dan jaga warga (dana jimpitan dan sumber lain yang sah)."
"Bentuk tim satgas covid sekaligus sediakan dananya [tanda silang]
Bentuk tim satgas dananya cari sendiri [tiga tanda centang]," cuit @ugmtoday.
Beberapa warganet pun menanggapi kicauan itu dengan beragam pertanyaan soal danais hingga pemagaran Alun-Alun Utara, yang kemudian dijawab GKR Condrokirono dengan penjelasan yang kini viral.
Berita Terkait
-
Berencana Liburan ke Keraton Yogyakarta? Ini Harga Tiket dan 5 Pengalaman Unik yang Didapat
-
Fakta Unik Keraton Kilen Yogyakarta: Tempat Jokowi Bertemu Empat Mata dengan Sultan Hamengkubuwono X
-
Tanpa Keluarga, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Yogya, Ada Apa?
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Kronologi 'Nyuwun Sewu' Keraton Jogja Gugat PT KAI Seribu Perak
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu