SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo menyebut bahwa hasil dari penerapan PPKM Darurat baru akan dapat dilihat setelah dua hingga empat minggu mendatang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo Baning Rahayujati, kepada awak media, Senin (12/7/2021). Menurutnya, intervensi dari PPKM Darurat itu memang membutuhkan waktu.
"Dampak intervensi [PPKM Darurat] adalah setelah 2 minggu kemudian," kata Baning.
Baning menuturkan, hal itu disebabkan karena masa inkubasi yang terjadi dalam rentan waktu 2 sampai dengan 14 hari. Sehingga memang hasilnya tidak bisa langsung dirasakan dengan seketika.
Sedangkan terkait melonjaknya kasus Covid-19 di masa PPKM Darurat sendiri, kata Baning, hal itu juga serupa dengan penjelasan sebelumnya. Dalam artian lonjakan kasus terjadi akibat dari mobilitas masyarakat di 2 hingga 4 minggu sebelum penerapan PPKM Darurat.
"Situasi saat ini adalah akibat dari 2-4 Minggu sebelumnya," ujarnya.
Diketahui bahwa dalam beberapa hari terakhir angka kasus positif Covid-19 harian di Bumi Binangun hampir selalu berada di atas 100 kasus. Terkhusus saat penerapan PPKM Darurat diberlakukan.
Pada data terbaru tepatnya Senin (12/7/2021), penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kulon Progo sebanyak 243 kasus. Dengan empat orang dinyatakan meninggal dunia, satu masih berstatus probable dan tiga lainnya sudah dinyatakan positif Covid-19.
Guna mencegah penyebaran semakin meningkat pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap patuh dan taat menerapkan protokol kesehatan. Selain mengurangi mobilitas, asupan vitamin juga diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Baca Juga: Tak Punya Pemasukan selama PPKM Darurat, Pengelola Tempat Wisata Minta Kompensasi
"Warga diharapkan mampu menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 secara ketat agar angka penularan kasus positif Covid-19 harian di Kulon Progo mampu ditekan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo Fajar Gegana menyampaikan, kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kulon Progo juga perlu menjadi perhatian khusus semua pihak.
Menurutnya terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan pasien Covid-19 tidak dapat tertolong. Mulai dari pasien dengan pengidap penyakit bawaan atau komorbid hingga keterbatasan ruang ICU yang ada.
"Misal sekarang pasien itu dibawa ke rumah sakit rujukan dengan kondisi yang sudah parah, tentu bisa tidak tertolong. Keterbatasan ventilator dan oksigen juga menjadi kendala kami dalam melakukan penanganan pasien Covid-19," ucap Fajar.
Fajar menyebut bahwa sejauh ini pasien Covid-19 yang meninggal mayoritas berasal dari pasien yang memang mempunyai komorbid.
Setidaknya berdasarkan catatan yang dimiliki pihaknya prosentase kematian pasien Covid-19 dengan komorbid di Kulon Progo di atas 70 persen.
Berita Terkait
-
Tak Punya Pemasukan selama PPKM Darurat, Pengelola Tempat Wisata Minta Kompensasi
-
Pemerintah Pusat Minta Pemda Bisa Turunkan Mobilitas Masyarakat Hingga 50 Persen
-
Pemerintah Siapkan Skenario Perpanjang PPKM Darurat hingga 6 Minggu
-
Viral Angkringan Drive Thru Ramai Pemotor, Warganet Auto Tercengang
-
PPKM Darurat Kota Bukittinggi, Ini 11 Titik Penyekatan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini