SuaraJogja.id - Rasa sedih mendera Supraptini (48) warga RT 03/01 Padukuhan Sumberejo Kalurahan Ngawu Kapanewon Playen Gunungkidul saat ingat perjuangan beratnya untuk mendapatkan oksigen bagi suaminya Paidi (46) beberapa hari yang lalu. Karena tak kunjung mendapat oksigen, nyawa suaminya akhirnya tidak bisa diselamatkan.
Supraptini mengungkapkan, suaminya adalah salah satu pasien Hemodialisa (cuci darah) di RSUD Wonosari sejak 9 tahun yang lalu. Sekitar tanggal 4 Juli 2021 yang lalu waktunya untuk cuci darah. Karena kebetulan dirinya tengah membantu hajatan di rumah tetangganya, maka dirinya tidak bisa mengantar.
"Anak saya juga tidak bisa mengantar beliau,"ujar dia dengan suara parau menahan tangis, Rabu (13/7/2021) ketika dihubungi.
Seperti biasa, sebelum melakukan cuci darah di RSUD Wonosari maka suaminya harus melakukan test swab di Puskesmas Playen. Saat itu, suaminya berangkat sendiri ke Puskesmas I Playen untuk melakukan uji swab. Hasilnya disebutkan negatif.
Baca Juga: Mantan Anggota DPRD dan Sekretaris DPD PAN Gunungkidul Meninggal Terpapar Covid-19
Namun anehnya, lanjut Supraptini, meski negatif tetapi pihak Puskesmas meminta Paidi untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 10 hari. Kendati demikian, keesokan harinya Paidi tetap memutuskan untuk berangkat sendiri cuci darah ke RSUD Wonosari.
"Selama 9 tahun bapak memang berangkat sendiri kalau HD," terangnya.
Namun sore harinya ketika pulang dari cuci darah, Kepala Dukuh Sumberejo mendatangi kediaman Paidi. Dukuh tersebut mengatakan jika Paidi positif Covid-19 dan diminta untuk isolasi mandiri di rumah. Namun anehnya pernyataan jika Paidi positif tersebut hanya disampaikan secara lisan dan tidak ada bukti tertulis.
Karena harus melakukan isolasi mandiri, membuat Paidi stres karena tidak bisa bekerja lagi. Paidi khawatir pendapatannya sebagai tukang parkir akan hilang jika harus menjalani isolasi mandiri. Supraptini mengaku heran mengapa hanya suaminya yang dinyatakan positif Covid-19 sementara teman-teman suaminya tidak ada yang terpapar.
"Padahal saat itu bapakne (suami) segar bugar," paparnya.
Baca Juga: Potensi Wisata Pantai Grigak di Gunungkidul
Awal melakukan isolasi mandiri, Paidi sebenarnya segar bugar namun di hari ketiga yaitu hari Minggu, yang bersangkutan mulai merasakan sesak napas. Meskipun keluarga ini memiliki tabung oksigen kecil untuk jaga-jaga, namun saat itu kondisinya kosong.
Supraptini sudah berusaha mengambil oksigen ke Puskesmas Playen namun kosong. Wanita inipun juga membawa suaminya menggunakan sepeda motor ke RSUD Wonosari dengan harapan bisa mendapatkan asupan oksigen di IGD. Namun karena kala itu IGD sudah penuh maka harapan mendapat asupan oksigen pupus.
"Setelah itu suami ikut mbonceng motor saya berkeliling mencari oksigen. Saya keliling ke mana-mana semuanya kosong. Saya keliling sampai tengah malam,"kenangnya.
Karena sudah tengah malam, Supraptini memutuskan pulang dan meminta anaknya untuk mencari oksigen. Meski sudah keliling ke Kota Yogyakarta namun anaknya pulang dengan tangan hampa. Pagi harinya, suaminya, Paidi diketahui meninggal dunia dalam posisi terduduk.
Senin pagi, beberapa saat setelah suaminya meninggal, ada petugas Puskesmas yang datang ke rumahnya. Petugas tersebut bermaksud mengantar Paidi ke RSUD Wonosari untuk melakukan cuci darah. Saat itu petugas Puskesmas belum mengetahui kalau suaminya telah meninggal dunia.
"Kebetulan jadwal cuci darah suami saya itu Kamis dan Senin,"terangnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
33 RT di Jakarta Pusat Zona Merah: 480 Warga Positif Dibawa ke RS, 5.289 Lainnya Isoman
-
Pasien Isoman Bogor, Depok dan Bekasi Bisa Dapat Obat dan Vitamin Gratis, Begini Caranya
-
Bantu Tetangga Isoman, Kocak Dukuh di Bantul Heboh Semangati Warganya
-
Daftar Link Darurat Pasien COVID-19 di Jakarta dari Isoman sampai Donor Darah Plasma
Tag
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?