"Iya Selasa (13/7/2021) antre dari dini hari sampai jam 05.00 WIB pagi baru dapet nomor antrean. Nomer antrean digunakan hari ini Rabu (14/7/2021). Jadi yang antre Selasa dinihari, Rabu lagi baru divaksin," ucapnya.
Penantian dan perjuangan Wawan untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama akhirnya berbuah manis pada Rabu (14/7/2021) hari ini.
"Saat ini sudah vaksin tadi jam 10.00 WIB pagi. Proses antre vaksin lumayan longgar," imbuhnya.
Wawan mengaku memang sudah memiliki niat sejak awal untuk vaksin. Namun akibat antrean yang penuh di berbagai penyedia layanan vaksinasi maka ia rela untuk mengantre.
Baca Juga: Terhimpit di Tengah Pandemi, Kusir Andong di Jogja Terpaksa Jual Kuda untuk Bertahan Hidup
Wawan yang merupakan warga Nitikan, Yogyakarta itu bahkan telah mencoba di sejumlah tempat lainnya sebelum akhirnya memutuskan memilih PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Tetapi selain kuota yang selalu penuh, kata Wawan, sebelumnya vaksinasi itu didahulukan untuk warga lansia dan pra lansia.
"Memang sudah ada niatan untuk vaksin. Tapi dimana-mana antrean penuh. Ya saya rela antre untuk diri saya sendiri," tegasnya.
Menurutnya vaksinasi Covid-19 memang perlu untuk dilakukan di masa pandemi yang belum juga usai ini. Selain untuk menjaga kesehatan diri sendiri, Wawan juga memikirkan orang tuanya di rumah.
Wawan yang bekerja sebagai driver di salah satu perusahaan di Jogja itu mau tidak mau harus bekerja keluar rumah. Pasalnya jika tidak bekerja ia tidak bisa mendapat penghasilan.
Baca Juga: Bangunan SD Disiapkan Jadi Shelter Covid-19, Wawali Kota Jogja: Itu untuk Orang yang Sehat
"Terutama untuk kesehatan diri sendiri mas. Keduanya biar keluarga di rumah enggak cemas saya kerja tiap hari takutnya bawa virus. Orang tua sudah vaksin duluan karena masuk pra lansia. Setidaknya mulai dari diri sendiri," ujarnya.
Berdasarkan pengalamannya mencari vaksin Covid-19 tersebut, Wawan menilai pelayanan vaksinasi itu terkesan tidak berjalan efektif dan efisien. Seharusnya warga yang sudah mendaftar melalui online tidak perlu lagi untuk mengambil nomor antrean.
"Saran dari kami warga. Kita buka online dan setelah daftar kita memasukan NIK dan Nomer HP. Seharunya di situ sudah bisa dilakukan screening, kemudian dari pihak pemerintah atau faskes yang ditunjuk kirim sms atau pemberitahuan lewat email atau WA ke orang yang sudah isi data. Dan ditunjukan nomer antrean dan faskes yang akan melayani kita vaksin. Bukan malah udah daftar, masih harus antre ngumpulin KTP screening lagi baru dapet nomer antrean," pungkasnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, salah satu warga yang ber-KTP luar DIY, Tepi (26) mengaku juga masih kesulitan untuk mencari tempat vaksinasi Covid-19. Ia sudah mencoba untuk mendaftar melalui online namun selalu gagal.
"Iya beberapa kali udah coba daftar online cuma kayaknya masih selalu penuh tadi terus nggak bisa lanjut," ujar Tepi.
Ia menyampaikan sudah juga mencoba untuk datang ke sejumlah faskes yang melayani vaksinasi. Namun kuota yang disediakan selalu terpenuhi.
Berita Terkait
-
Stok Dosis Vaksin di Kabupaten Solok Habis, Warga Terkendala Bikin Suket Vaksinasi
-
Pertama dan Ditiru Daerah Lain, Ini Kisah Mobil Vaksinasi Keliling Solo
-
Menegangkan! Ibu Hamil Melahirkan Berdiri di Halaman Rumah Sakit Pratama
-
Siswi SMP Divaksin Covid-19 oleh Gubernur Kaltim; Kalau Saya yang Menyuntik, Bisa Positif
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip