SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum teramati kembali guguran awan panas namun luncuran lava masih terus berlangsung.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Rabu (14/7/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati sejumlah guguran lava.
Guguran lava tidak meluncur hanya ke arah barat daya saja, melainkan juga menuju tenggara dan barat.
"Teramati 3 kali guguran lava ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter. Ada 19 kali ke barat daya maksimal 1.800 meter, dan 1 kali ke barat 1.000 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7/2021)
Sejumlah kegempaan juga terpantau terus terjadi dari Gunung Merapi. Mulai dari kegempaan guguran yang mendominasi sebanyak 227 kali, hembusan sejumlah 18 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 88 kali dan vulkanik dangkal sebanyak 23 kali.
"Ada pula tektonik jauh dan tektonik lokal sebanyak masing-masing satu kali," imbuhnya.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Kamis (15/7/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB. Awan panas guguran masih belum teramati.
Aktivitas Merapi pada periode enam jam itu juga masih sama dengan didominasi oleh guguran lava serta kegempaan. Namun dalam periode tersebut jumlah guguran lava lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
"Teramati 2 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter," tuturnya.
Baca Juga: Dalam 6 Jam Merapi 11 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimal 1,8 Km
Saat itu juga tidak teramati asap kawah yang muncul dari puncak. Hanya sejumlah kegempaan yang tetap terus terjadi juga dalam periode tersebut.
Serupa dengan pengamatan sebelumnya kegempaan guguran masih menjadi yang paling banyak dengan jumlah 47 kali, lalu ada hembusan 5 kali, serta hybrid atau fase banyak sejumlah 38 kali dan vulkanik dangkal sejumlah 5 kali.
Diketahui sebelumnya BPPTKG telah memperbarui rekomendasi daerah bahaya erupsi Merapi beberapa waktu lalu.
Keputusan itu diambil setelah terjadi luncuran awan panas Merapi sejauh 3 kilometer ke arah tenggara atau ke Kali Gendol pada Jumat (25/6/2021) lalu.
Hanik menjelaskan perubahan rekomendasi daerah bahaya tersebut memang berdasarkan pemodelan aliran awan panas yang ada di Merapi saat ini. Melihat itu baik kubah lava yang berada di sisi barat daya serta kubah lava yang berada di tengah kawah Merapi.
Hanik menambahkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Berita Terkait
-
Dalam 6 Jam Merapi 11 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimal 1,8 Km
-
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lava Sejauh 1,5 Kilometer ke Arah Barat Daya
-
6 Kali Guguran Lava Pijar Teramati dari Merapi, Jarak Terjauh 1,2 Kilometer ke Tenggara
-
Dalam 6 Jam Merapi 3 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Arah Barat Daya dan Tenggara
-
Senin Pagi, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Sejauh 1,5 Km
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
-
Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
-
DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
-
Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
-
Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang