SuaraJogja.id - Kematian pasien isolasi mandiri (isoman) di rumah semakin tinggi saat ini. Posko Dukungan Operasi Satgas COVID-19 DIY mencatat, sebanyak 106 orang meninggal dunia saat isoman dari periode 1 Juni hingga 5 Juli 2021.
Kepala Dinas (kadinkes) Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, Kamis (15/07/2021) mengungkapkan tingginya angka kematian pasien saat isoman di rumah ini salah satunya karena tidak mau isolasi di shelter. Akibatnya penanganan sakit mereka tidak bisa diawasi secara medis.
"Ya ini sangat disayangkan karena [sebenarnya] pemerintah sudah hadir, menghadirkan shelter tapi masih ada yang memilih isolasi mandiri [di rumah]," ujar Pembajun dalam wawancara daring, Kamis Siang.
Menurut Pembajun, isoman di rumah sebenarnya diperboleh. Namun selama persyaratan dipenuhi seperti kamar dan kamar mandi disendirikan bagi pasien.
Selain itu pelayanan kesehatan kepada pasien juga harus dilakukan secara hati-hati. Kebutuhan obat, vitamin dan permakanan harus terpenuhi dengan baik.
"Kalau tidak maka [isoman] di rumah bisa memperburuk kondisi pasien," tandasnya.
Pembajun meminta keluarga yang terpapar COVID-19 melaporkan kondisinya kepada puskesmas dan satgas COVID-19 setempat. Dengan demikian mereka bisa dibawa ke shelter untuk isolasi sebelum dibawa ke rumah sakit.
Namun bila isoman di rumah, pihak keluarga juga perlu berkoordinasi dengan petugas kesehatan setempat. Hal ini penting untuk memantau kesehatan pasien.
"Petugas tidak bisa mendatangi satu per satu rumah [pasien] karena tugas mereka sudah sangat padat. Karenanya keluarga yang isoman diharapkan dapat melaporkan kondisinya ke petugas di puskesmas," jelasnya.
Baca Juga: Beredar Selebaran Gerakan Tolak Berita Tentang Covid-19, Ini Tanggapan Pemda DIY
Sementara terkait update kasus terbaru COVID-19 di DIY, Kepala Bagian Humas Biro UHP Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan, tercatat ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 2.706 kasus pada Kamis ini. Dengan demikian total kasus terkonfirmasi positif mencapai 85.781 kasus.
Kasus paling banyak dari Sleman yang mencapai 901 kasus. Disusul Bantul dengan 655 kasus, Kota Yogyakarta 575 kasus, Gunung Kidul sebanyak 364 kasus dan Kulon Progo tercatat 211 kasus baru.
"Penambahan kasus meninggal sebanyak 54 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 2.184 kasus. Sedangkan penambahan kasus sembuh sebanyak 1.027 kasus, sehingga total sembuh menjadi 59.344 kasus," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Wali Kota Malang Mengapresiasi Kesigapan Masyarakat Bantu Warga Isoman
-
Mengenal Tocilizumab, Obat yang Disiapkan Pemerintah untuk Pasien Covid-19
-
Deretan Fakta Mobil Darurat Padodi Milik Omesh, Kendaraan yang Siap Bantu Pasien Covid-19
-
Selain Pondok Gede, Tujuh Asrama Haji Ini Juga Berubah Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bukan Sekadar Makanan! Bupati Kulon Progo Ungkap Kunci Utama Atasi Stunting
-
Remaja Dianiaya karena Dikira Klitih di Bantul, Pelaku Berjaket Ojol?
-
Kisah Pilu Transmigran Eksodus: Kembali ke Yogyakarta, Hadapi Jalan Rusak dan Longsor
-
Ingin Saldo DANA Gratis Hingga Rp500.000? Begini Cara Klaim DANA Kaget Khusus untuk Warga Jogja
-
Terungkap, Alasan Gelandangan dan Pengemis "Betah" di Jogja, Bikin Geleng Kepala