SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat penambahan arah guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan aktivitas itu dapat dilihat tepatnya pada periode 9-15 Juli 2021.
Jika sebelumnya arah guguran lava di Merapi hanya menuju ke barat daya dan tenggara. Dalam periode kali ini luncuran juga terpantau menuju ke arah barat dan barat laut.
Jumlah guguran lava sendiri teramati sebanyak 58 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter. Lalu 98 kali ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
"Ada pula 1 kali [guguran lava] ke barat dengan jarak luncur 1.000 meter dan 3 kali ke barat laut dengan jarak luncur maksimal 700 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/7/2021).
Hanik menuturkan pada minggu ini hanya teramati satu kali awan panas guguran yang mengarah ke barat daya. Awan panas itu teramati memiliki jarak luncur sejauh 1.100 meter.
Disampaikan Hanik, dua kubah lava Gunung Merapi juga masih terus bertumbuh.
Berdasarkan analisis morfologi dari Stasiun Kamera Tunggularum menunjukkan bahwa volume kubah di sektor barat daya sudah mencapai sebesar 1.830.000 meter kubik.
"Sedangkan analisis dari Stasiun Kamera Deles3 menunjukkan volume kubah tengah sebesar 2.796.000 meter kubik," ungkapnya.
Baca Juga: Dalam Sehari, Dua Perempuan Meninggal Mendadak di Sleman
Lanjut Hanik, intensitas kegempaan pada periode minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu.
Sedangkan untuk deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM, disebutkan Hanik, pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 8 cm per hari.
Hanik juga menegaskan tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"Jadi memang aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif," tegasnya.
Diketahui sebelumnya BPPTKG telah memperbarui rekomendasi daerah bahaya erupsi Merapi beberapa waktu lalu.
Keputusan itu diambil setelah terjadi luncuran awan panas Merapi sejauh 3 kilometer ke arah tenggara atau ke Kali Gendol pada Jumat (25/6/2021) lalu.
Berita Terkait
-
Update Merapi, Guguran Lava Sempat Mengarah ke Barat Laut Maksimal 700 Meter
-
Viral, Juara Puteri Indonesia Papua Barat Tegur Pemuda Main Petasan di Wisata Merapi
-
Dalam Sehari 23 Kali Guguran Lava Keluar dari Gunung Merapi, Jarak Terjauh Capai 1,8 Km
-
Dalam 6 Jam Merapi 11 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimal 1,8 Km
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
5 Cafe Gelato Paling Ngena di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
BRI Gelar RUPSLB, Aset Tembus Rp2.123 Triliun Hingga Q3 2025
-
BRI Pastikan Pembayaran Dividen Interim Saham 2025 pada Januari 2026
-
Pohon Tumbang Jadi Momok saat Cuaca Ekstrem, BPBD DIY Waspadai Dampak Siklon Mendekat
-
Antisipasi Scam di Wisata Keraton Jogja saat Nataru, BPPD DIY Perketat Pengawasan