SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum teramati kembali guguran awan panas namun luncuran lava masih terus berlangsung.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Senin (19/7/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati sejumlah guguran lava.
Guguran itu tidak hanya mengarah ke barat daya saja melainkan juga menuju ke arah tenggara. Hal ini disebabkan dua kubah lava Gunung Merapi yang juga masih bertumbuh.
"Teramati 1 kali guguran lava pijar ke arah tenggara dengan jarak luncur 600 meter, dan 10 kali ke barat daya maksimal 1.500 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/7/2021).
Baca Juga: Dalam Sehari 23 Kali Guguran Lava Keluar dari Gunung Merapi, Jarak Terjauh Capai 1,8 Km
Dalam periode pengamatan visual gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah.
Sejumlah kegempaan juga terpantau terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode enam jam ini. Mulai dari kegempaan guguran sebanyak 43 kali, hembusan sejumlah 5 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 78 kali dan vulkanik dangkal sebanyak 29 kali serta tektonik jauh hanya 1 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Minggu (18/7/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB. Masih tidak teramati ada awan panas guguran yang muncul.
Aktivitas Merapi pada periode 24 jam itu juga masih sama dengan guguran lava serta kegempaan yang terjadi. Dalam periode itu jarak luncur maksimal tercatat ebih jauh.
"Teramati 3 kali guguran lava pijar ke arah tenggara dengan jarak luncur 1000 meter, dan 18 kali ke barat daya maksimal 1.500 meter," tuturnya.
Baca Juga: Dalam 6 Jam Merapi 11 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Barat Daya, Jarak Maksimal 1,8 Km
Asap kawah juga sempat teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 225 meter di atas puncak kawah.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan