SuaraJogja.id - Semangat gotong royong masyarakat masih terus berkobar di tengah pandemi Covid-19 ini. Kepedulian terhadap sesama tidak melulu datang dengan harta melimpah bahkan bisa datang dari orang yang sama-sama terdampak.
Andrean Ganz, yang bergerak bersama istrinya, Aya Alsyatir ini, menjadi salah satu contohnya. Pekerjaan mereka sebagai musisi, yang juga sangat terdampak di masa pandemi ini, tidak menyurutkan niat mereka berbagi kepada sesama.
Andre dan istri memilih untuk tetap membagi sembako kepada warga di Yogyakarta yang harus menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar Covid-19.
"Inisiatif cuma karena saya pun terdampak, saya tidak bisa nyari uang, temen-temen lain enggak bisa nyari uang tapi kita masih bisa makan. Nah tapi gimana rasanya temen-temen yang kena corona yang isoman yang betul-betul tidak bisa apa-apa, kadang kena sanksi sosial juga," kata Andre saat dihubungi awak media, Rabu (21/7/2021).
Andre menceritakan bahwa aksi sosialnya tersebut dimulai hanya dengan dana pribadinya saja. Ditambah dengan bantuan dari sang istri belum ada teman-teman lain yang membantu.
Pembatasan aktivitas yang turut berdampak pada hilangnya acara-acara musik khususnya di Yogyakarta berpengaruh pada penghasilan mereka. Namun dengan keterbatasan tersebut mereka tetap mencoba memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
"Iya kami sendiri yang beli sembako pakai uang pribadi, semampunya isinya aja waktu itu nuwun sewu hanya bisa paling untuk 2-3 kali makan, enggak bisa banyak," tuturnya.
Memang awalnya aksi sosial tersebut diunggah di media sosial pribadi untuk membantu teman-teman sekitarnya yang memang membutuhkan. Andre mengaku tidak mengira aksi sosialnya tersebut bakal diketahui dan dibutuhkan oleh banyak orang.
"Awalnya pribadi terus posting untuk temen-temen sekitaran kita aja. Ternyata adalah salah satu yang ngechat udah tahu ternyata valid lalu diposting di salah satu grup facebook. Nah begitu posting di sana, membludak yang meminta bantuan ini," ungkapnya.
Baca Juga: Penduduk Miskin di Jateng Justru Berkurang Selama Setahun Pandemi Covid-19
Permintaan bantuan yang semakin meningkat tersebut membuat Andre akhir membuka donasi. Jadi siapapun yang ingin berdonasi berbentuk uang atau bahan-bahan pokok akan sangat diterima.
"Lalu kita koordinir tapi memang sasaran yang kita berikan ini betul-betul kita selektif mas, betul-betul orang yang tidak mampu. Kalau sekiranya mereka masih mampu dan ini mohon maaf kita yang lebih tepat aja," ucapnya.
Bantu dengan semampunya
Andre memang telah membuka donasi untuk tetap terus menyediakan bantuan sembako bagi warga terdampak Covid-19 di Yogyakarta. Sejauh ini sendiri masyarakat yang menyumbang donasi berasal dari teman-teman terdekat mereka.
Ada masyarakat yang langsung menyumbang dalam bentuk paket sembako. Begitu juga dengan teman-teman yang berdonasi dalam bentuk uang untuk dibelanjakan.
"Rata-rata yang donasi itu temen-temen kita yang kenal kita. Belum ada dari masyarakat umum paling yang kenal-kenal aja," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Penduduk Miskin di Jateng Justru Berkurang Selama Setahun Pandemi Covid-19
-
Wiku Ungkap Alasan Indonesia Pakai Strategi Gas Rem Atasi Pandemi Covid-19
-
Daftar Aturan Baru PPKM Darurat Sampai 25 Juli untuk Level 3 dan 4
-
Jenis Video yang Paling Banyak Dicari dan Ditonton Warganet Selama PPKM Darurat
-
Warga Papua Bersiap Lockdown Agustus Nanti, Jubir Gubernur: Kecuali untuk PON dan Peparnas
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Ambarrukmo Atisomya Hadirkan Kemewahan Warisan Budaya dan Pengalaman Tak Tertandingi di Yogyakarta
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem