Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 22 Juli 2021 | 14:43 WIB
Seniman space art asal Yogyakarta sekaligus pendiri Indonesia Space Science Society, Venzha Christ (kanan) dan komunitas di galeri seni rumahnya, Kamis (22/07/2021). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Seniman space art asal Yogyakarta sekaligus pendiri Indonesia Space Science Society dan perwakilan dari Indonesia UFO Network, Venzha Christ terpaksa membatalkan Indonesia UFO Day yang jatuh pada setiap 21 Juli. Tahun ini, kegiatan yang sedianya digelar 20-22 Juli 2021 di Yogyakarta akhirnya urung dihelat untuk menghormati para korban pandemi COVID-19.

Apalagi di DIY tren kasus COVID-19 masih saja tinggi pada masa PPKM Darurat. Bila dipaksakan maka dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan.

"Kami sebenarnya sudah lama menginisiasi platform terbuka dalam peringatan hari ufo indonesia tersebut yang menjadi media komunikasi dan berbagi pengetahuan dari berbagai latar belakang keilmuan," ujar Venzha di galeri seni rumahnya, Kamis (22/07/2021).

Bersama dengan Nur Agustinus dari BETAUFO dan Setyawan Haryanto (Ipank) dari Indonesian UFO Hunters awalnya berencana menggelar Indonesia UFO Day karena dianggap sebagai pertemuan terbesar yang yang mengumpulkan berbagai komunitas dan institusi dari bermacam penjuru tanah air. Bahkan kegiatan tersebut didukung oleh beberapa lembaga penting di Indonesia karena menjadi simpul bagi para penggemar fenomena UFO baik amatir maupun profesional, seperti masyarakat sains perbintangan, periset bidang Antariksa, serta yang berkaitan dengan Space Science.

Baca Juga: Mengenal Lenticularis, Awan UFO yang Hebohkan Aceh

Sebelumnya tiap tahun mereka mengadakan gathering, sharing informasi, serta berkumpul berbagi pandangan dan perkembangan di setiap bidang yang digelutinya. Namun peringatan Indonesia UFO Day yang pertama tahun 2020 silam saat Indonesia masuk masa New Normal tidak mengundang banyak orang alias hanya dengan audience terbatas.

Meski terbatasa, kemunculan serta observasi komet C/2020 F3 - NEOWISE yang dilakukan bersama antara LAPAN di Garut dan perwakilan dari Indonesia UFO Network -IUN menjadikan acara tersebut unik. Anggota komunitas melakukan kunjungan riset dan kegiatan observasi ke Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut.

"LAPAN mempunyai banyak tempat dan lokasi sesuai dengan bidang cakupan kerjanya seperti penginderaan jarak Jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa dan kebijakan dirgantara," jelasnya.

Karenanya karena tahun ini event yang sama batal dilakukan, komunitas tersebut menunggu situasi dan perkembangan masa pandemi di tanah air. Penjadwalan ulang akan ditargetkan pada Desember 2021.

Venzha dan komunitas space art juga akan menggelar Groundbreaking VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station). Selain itu rangkaian workshop oleh HONF Foundation dan v.u.f.o.c.

Baca Juga: Heboh Awan Berbentuk UFO di Aceh, BMKG Sebut Berbahaya

"Kita lihat perkembangan pandemi ini agar lebih terkendali untuk menggelar hasil riset cara hidup di mars di laboratorium. Hasil riset tersebut akan diterapkannya dalam simulasi Mars di tiga titik di Yogyakarta dengan nama v.u.f.o.c Mars Analog Research Station," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More