SuaraJogja.id - RSUP Dr Sardjito memberikan sejumlah bocoran tanaman herbal apa saja yang bisa digunakan oleh pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Ketua Tim Pengembangan Obat Bahan Alam RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Prof Nyoman Kertia mengatakan, obat herbal pada dasarnya aman dikonsumsi sebagai terapi penyakit. Beberapa tanaman herbal yang biasa digunakan oleh khalayak sebagai bahan obat antara lain tapak dara, jahe, sambiloto, kunyit hingga ceplukan (Physalis).
"Obat herbal yang bisa dikonsumsi terdiri dari tiga jenis, yakni jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), fitofarmaka," sebut Nyoman, dalam kanal zoom, Jumat (23/7/2021).
Seperti obat kimiawi, obat herbal dalam produksinya diawali dengan riset terstandardisasi. Uji klinik dibagi dalam empat fase, yakni fase I, fase II, fase III dan fase IV. Uji klinik obat herbal dilakukan untuk memberikan jaminan kepastian manfaat dan keamanan suatu obat atau obat herbal. Tidak semua obat herbal bebas risiko efek samping, sehingga perlu dilakukan uji klinik, untuk menghindari adanya bahaya bagi masyarakat.
Baca Juga: Saat PPKM, Kematian Pasien Isoman COVID 19 Meningkat
Salah satu bahan obat herbal yaitu kunyit, diketahui memiliki banyak manfaat, misalnya sebagai sumber antioksidan dan sebagainya. Demikian juga meniran, sambiloto.
Pihaknya memaparkan, ada penelitian sebelumnya yang membandingan efek penggunaan kandungan piroxicam dan curcuma, pada seorang pasien penyakit tertentu. Hasilnya diketahui, pasien yang diterapi menggunakan piroxicam mengalami efek samping mual, sedangkan saat pasien diterapi menggunakan curcuma (kunyit), nafsu makan menjadi tinggi.
"Kaitannya terhadap pasien Covid-19, khususnya yang bergejala berat, dapat menggunakan curcumin (kunyit), physalis atau ceplukan, brotowali, sambiloto. Bisa menekan sitokin storm," ungkapnya.
"Sambiloto ini memang secara ilmiah bisa menekan sitokin, walau riset belum mencapai level 1 A atau 1 B ya, baru sampai riset level 2," tuturnya.
Namun demikian, pasien Covid-19 tidak cukup hanya mengonsumsi herbal, melainkan juga perlu meningkatkan vitamin D supaya cukup kuat, membangun ketenangan, berdoa, serta mencari sinar matahari pagi supaya imun menjadi cukup kuat.
Baca Juga: Sehari sampai 3 Jenazah, Petugas Pemulasaraan Jakarta Akui Banyak Pasien Isoman Meninggal
"Perlu juga latihan napas, makan makanan bergizi," urainya.
Berita Terkait
-
THR Dicicil 30 Persen, Karyawan RS Sardjito Mogok! Direksi Disoraki, Lalu...
-
Memahami Manfaat Herbal untuk Kesehatan Ginjal, Bagaimana Cara Kerjanya?
-
5 Resep Jamu Darah Tinggi: Ada Empon-empon Hingga Wedang Uwuh Pedas
-
7 Tanaman Obat Rumahan, Penting Ada di Halaman dan Punya Banyak Manfaat!
-
RSUP Dr Sardjito Proyek Senilai Rp 267 Miliar Garapan Hutama Karya Diresmikan Presiden Jokowi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!