SuaraJogja.id - Pelaksanaan PPKM level 4 akan berakhir pada Minggu (25/7/2021) besok. PPKM level 4 sejatinya adalah perpanjangan dari PPKM darurat yang berakhir pada Selasa (20/7/2021) lalu.
Epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama menilai bahwa penerapan PPKM darurat maupun PPKM level 4 belum memberikan dampak penurunan jumlah kasus positif Covid-19.
“Belum terlihat penurunannya (jumlah kasus positif Covid-19). Kalau pun turun diikuti jumlah tes yang turun juga,” kata dia, Sabtu (24/7/2021).
Meski sempat terjadi penurunan, menurut Bayu, angka tersebut lebih disebabkan jumlah sampel yang di tes menurun. Bahkan hal itu sudah diakui oleh pemerintah sendiri. Sementara persentase jumlah kasus positif cenderung stabil.
Baca Juga: Persiapkan Pelonggaran PPKM Darurat, DIY Kebut Vaksinasi Pelaku Wisata
“Kalau jumlah yang dites turun otomatis jumlah kasus turun juga. Bisa dilihat dari positivity rate yang cenderung stabil,” ungkapnya.
Tingginya kasus positif Covid-19 dalam dua bulan terakhir ini tidak berhubungan dengan efek dari gencarnya program vaksinasi, melainkan masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan.
“Bukan karena vaksinnya, karena vaksin aman dan tidak akan menyebabkan sakit Covid-19. Yang mungkin terjadi adalah pelaksanaannya yang tidak terkendali dan menyebabkan 5M tidak bisa dijaga,” katanya.
Jumlah kasus yang meningkat, lanjutnya, kemungkinan sudah terjadi sejak lama namun tidak terpantau. Sebab, jumlah testing yang masih minim.
“Testingnya tidak pernah bisa cukup sehingga data yang ada itu tidak mencerminkan yang sebenarnya. Mungkin sekali pada Juni kemarin sudah tinggi kasusnya namun banyak yang tak terdeteksi (undetected). Bahkan diduga sejak Mei banyak kasus yang tidak terdeteksi sudah ada di masyarakat makanya bisa naik sangat tinggi di juli,” ucapnya.
Baca Juga: Soroti Sense of Crisis, FPRB dan Forkom OMS Desak Pemda DIY Percepat Penanganan Covid-19
Bayu menyarankan agar pemerintah gencar melakukan program vaksinasi agar kekebalan kelompok (herd immunity) dapat segera tercapai. Namun demikian, apabila laju vaksinasi harian masih rendah maka target pada September untuk herd immunity di Jawa dan Bali akan sulit terealisasi.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja