SuaraJogja.id - Objek wisata Tebing Breksi mengalami dampak luar biasa selama diberlakukannya PPKM Darurat dan PPKM Level 4.
Ketua Pengelola Taman Tebing Breksi Kholiq Widiyanto menjelaskan, sudah hampir satu bulan hingga saat ini, Tebing Breksi masih ditutup. Karyawan secara bergantian masih bekerja.
"Kami menata dan bersih-bersih. Belum ada pengurangan karyawan," ungka Kholiq, Selasa (27/7/2021).
Ia menerangkan, untuk bisa menyiasati gaji karyawan, pihaknya saat ini mengandalkan uang kas yang masih tersisa. Namun demikian, pengelola Tebing Breksi juga bersiasat dengan mengurangi hari kerja.
Baca Juga: Sleman Bangun Istalasi Generator Oksigen Senilai Rp1,9 Miliar, Operasional Mulai Agustus
Karyawan tebing Breksi yang sebelumnya seminggu berangkat 6 kali, sekarang hanya berangkat 3 kali dalam hari kerja mereka.
"Kami masih punya sedikit kas [untuk membayar gaji," kata dia.
Kala ditanya perihal antisipasi yang dilakukan bila ang kas yang dimiliki sudah habis, Kholiq menyebut akan dengan terpaksa meliburkan semua karyawan.
"Tinggal piket saja nanti. Saat ini terhitung ada sebanyak 120 karyawan yang bekerja di Tebing Breksi," tambahnya.
Sementara itu, secara personal sejumlah karyawan ada yang mendapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Baca Juga: Sleman Anggarkan Rp2,4 Miliar bagi Ratusan Penyandang Disabilitas Berat
Sedangkan untuk pengelola secara umum bantuan itu berbentuk sembako, perlengkapan protokol kesehatan serta pelatihan-pelatihan.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan, saat ini seluruh destinasi wisata di Kabupaten Sleman masih ditutup hingga 2 Agustus 2021 mendatang. Kebijakan itu ditetapkan menyusul adanya aturan PPKM Level 4 untuk pengendalian virus COVID-19.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan