SuaraJogja.id - Guna mengurangi masalah kelangkaan oksigen, Pemkab Sleman akan membangun instalasi generator oksigen atau oxygen generator kapasitas kecil, dalam waktu dekat.
Dana yang disiapkan untuk pembelian generator oksigen tersebut sebesar Rp1,9 Miliar.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, pembangunan instalasi oksigen di Sleman merupakan kebutuhan mendesak.
Pasalnya dengan masih tingginya angka kasus positif, pemakaian tabung oksigen di rumah sakit juga semakin meningkat.
“Jika nanti sudah dioperasionalkan, mesin ini mampu memenuhi kebutuhan oksigen di 27 rumah sakit yang ada di Sleman,” kata dia, Selasa (27/7/2021).
Generator oksigen kapasitas kecil ini nantinya akan ditempatkan di RS Darurat Covid-19 Respati. Kapasitas produksi yang bisa dihasilkan setiap harinya sebanyak 60 tabung berukuran raksasa.
Ia mengakui jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi jumlah pasokan oksigen per hari di Sleman yang mencapai 10.000 ton, bagi 27 rumah sakit. Jumlah tersebut termasuk kebutuhan oksigen cair dan oksigen tabung.
Namun langkah tersebut harus tetap diambil, guna mengupayakan ketersediaan oksigen di Sleman tetap stabil.
“Kami rencanakan operasional di pertengahan Agustus. Saat ini masih dalam tahap pengadaan. Dan pembelian ini (genetor oksigen) menggunakan BTT (bantuan tidak terduga),” terang Kustini.
Baca Juga: Sleman Anggarkan Rp2,4 Miliar bagi Ratusan Penyandang Disabilitas Berat
Beberapa rumah sakit yang ada, kebutuhan oksigen liquid selama ini masih cukup stabil. Hanya saja, pasokan untuk oksigen tabung yang masih belum stabil.
Kustini berharap, upaya ini bisa menyelesaikan masalah kelangkaan oksigen di Kabupaten Sleman. Selain itu juga dapat mengurangi angka kematian yang disebabkan karena hal tersebut.
“Saya berharap ini kebijakan solutif untuk masalah yang ada saat ini. Dan tentu bermanfaat untuk masyarakat semua,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menjelaskan saat ini Satgas Oksigen Provinsi DIY terus mencari stok oksigen dari distributor-distributor. Demikian pula masing-masing Direktur Rumah Sakit yang ada di Sleman berkomunikasi dengan Satgas DIY.
Pihak-pihak terkait itu juga nanti saling mengarahkan distribusi oksigen, berdasarkan wilayah yang sangat membutuhkan. Apalagi mengingat belakangan ini banyak bantuan oksigen dari apotek-apotek dan CSR sejumlah perusahaan.
"Jadi sementara ini sudah terkendali, walau baru bisa sampai 3 hari, kalau Sleman sudah mengusahakan untuk oxygen generator. Semoga ketika nanti bisa dioperasionalkan, bisa digunakan untuk mengatasi kekurangan," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik