Menurut Dardiri, pembenahan armada jip perlu dilakukan secara menyeluruh. Selain untuk kenyamanan para penumpang juga dari sisi keamanan ketika digunakan kembali.
"Ya kita harus servis semuanya, sebelum kita jalan nanti kita servis lagi. Semuanya kayak aki, ban, oli dan lainnya. Itu otomatis dengan sendirinya sebelum kita nanti jalan otomatis kesiapan dan persiapan harus kita utamakan. Tapi kan untuk membenahi mendingan dipakai biaya hidup dulu," katanya.
Alih profesi hingga jual jip
Dardiri tidak memungkiri ada sejumlah pengemudi yang sudah sanggup bertahan di tengah kondisi sekarang ini. Pilihannya hanya ada dua, yaitu akan beralih profesi sementara atau menjual kendaraan jipnya.
"Ya banyak yang dijual sebenernya. Alih profesi juga ada, kalau ngga ya jual mobilnya untuk bertahan hidup," ungkapnya.
Pilihan untuk menjual jip itu antara lain disebabkan sudah sangat mendesaknya kebutuhan sehari-hari yang tidak tercukupi akibat tidak dapat beroperasi. Selain itu ada pula yang harus segera membayar tagihan di bank.
Pasalnya tidak sedikit dari para pengemudi armada jip wisata ini harus meminjam ke bank untuk mencukupi biaya operasionalnya beberapa waktu lalu.
Dardiri mengaku tidak mengetahui secara detail jumlah pasti armada jip yang harus dijual. Namun kejadian itu bukan hanya sekali atau dua kali saja ditemui.
"Kalau jumlah pastinya kurang tahu persis. Tapi ada sih yang dijual untuk menutup kebutuhan sehari-hari, untuk menutup bank juga kan gitu. Kebanyakan dulu pinjaman bank juga karena bank sekarang ngga ada rekomendasi akhirnya ya mau ngga mau akhirnya ya dijual," ujarnya.
Baca Juga: 23 Kali Guguran Lava Merapi Dimuntahkan Dalam 24 Jam Terakhir, Jarak Terjauh 2 Km
Ditanya mengenai bantuan yang diberikan oleh pemerintah atau dinas terkait, Dardiri menyatakan belum pernah mendapat bantuan apapun hingga saat ini. Padahal dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 kondisi wisata jip di lereng Merapi penuh dengan ketidakpastian.
"Ngga ada sampai saat ini. Makanya kita itu besok baru mau kumpul, rapat. Belum ada," tegasnya.
Perkembangan kondisi saat ini membuat Dardiri dan pengemudi lain ibaratnya sudah memasuki fase kritis. Namun mereka hanya juga bisa pasrah menghadapi situasi sekarang.
Dardiri bahkan berencana untuk secara simbolis mengibarkan bendera putih sebagai tanda keprihatinan mereka dengan segala kebijakan dan kondisi yang ada.
Namun untuk saat ini, pihaknya mau tidak mau akam tetap mengikuti anjuran pemerintah. Walaupun jika secara protokol kesehatan dan SOP pelayanan sudah dipastikan dapat dijalankan dengan baik.
"Mau ngga mau kita ikuti anjuran pemerintah saja. Walaupun kita udah prokes, SOP kita udah 100 persen tapi ya pemerintah maunya kayak gitu, tapi di sisi lain wisatawan pun juga belum seperti biasanya seandainya ada satu dua tidak kerumunan itu saya kira rombongan juga ngga ada. Jadi sementara ini ya kita ikuti aturan pemerintah dulu," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Wali Kota Jogja Ungkap Alasan Program Makan Bergizi Gratis Belum Maksimal, Ini Alasannya
-
Kisah Daffa Lahap 4 Lele di Menu MBG, Titip Pesan ke Prabowo: Mau Mie Ayam!
-
MBG Didera Isu Keracunan, Titiek Soeharto Minta 'Hukum' Dapur Nakal, Bukan Setop Program
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Anda Klaim
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti