Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 28 Juli 2021 | 20:27 WIB
Shelter isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Rusunawa Universitas Islam Indonesia (UII), Senin (14/6/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

"Ya karena petugas puskesmas juga terbatas jadi memang kadang tidak tiap hari bisa ngaruhke [memeriksa] pasien. Tapi saya yakin melalui [daring] sudah dikaruhke. Di puskesmas itu kan ada tim tracer," ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menuturkan data pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah selalu berubah.

"Datanya dinamis, setiap hari berubah. Kemarin sore ada 5.943 warga terkonfirmasi yang menjalani isolasi mandiri, baik di rumah maupun di shelter kalurahan," kata Joko.

Disinggung soal kemungkinan pemindahan seluruh pasien Covid-19 isoman ke shelter, Joko menyebut memang tidak memungkinkan.

Baca Juga: Ditemukan Pasien COVID-19 Meninggal Saat Isoman, Dinkes Sleman: Dikira Flu Biasa

Kendati begitu, ditegaskan Joko, jika melihat lebih detail prosentase pasien isoman yang tidak memenuhi syarat (TMS) masih cukup kecil.

"Kalau sekarang sih tidak cukup. Tapi sebetulnya kalau dicermati lebih detail, isoman yang TMS hanya sekitar 20-25 persen dari seluruhnya. Sehingga bisa dipaksakan untuk isoter," tandasnya.

Load More