SuaraJogja.id - Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono mengungkapkan, penerapan PPKM hingga PPKM Level 4 saat ini berdampak pada indikator kinerja sasaran Pemda DIY. Mulai dari angka kemiskinan, indeks gini hingga pertumbuhan ekonomi.
Dari catatan Bank Indonesia DIY, perekonomian DIY diprediksi tumbuh antara 4,5-5,3 persen pada triwulan II tahun 2021. Sedangkan di triwulan I 2021, ekonomi DIY tumbuh 6,14 persen.
Karenanya Pemda perlu melakukan optimalisasi realisasi hibah dan bantuan sosial (bansos) yang pelaksanaannya yang telah disusun. Sehingga bisa dicairkan bagi penanganan pandemi COVID-19.
“Inovasi pelaksanaan program atau kegiatan opd (organisasi perangkat daerah-red) diharapkan dapat menjadi solusi peningkatan kualitas pelaksanaan pelayanan publik dan dukungan capaian sasaran," papar Beny di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (28/07/2021).
Menurut Beny, masih tingginya tren kasus COVID-19 di DIY serta dinamika PPKM Level 4 diharapkan membuat seluruh OPD Pemda DIY dapat bekerja serius. Diantaranya melalui sinergis, dan kolaboratif untuk melakukan refocusing anggaran dalam penanganan COVID-19.
Apalagi Pemda memiliki tugas menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) kepada sekitar 127.400 warga DIY terdampak PPKM Level 4 dari Kementerian Sosial (kemensos). Selain itu Pemda juga menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 196.017 penerima serta Program Sembako kepada 383.220 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X berharap pertumbuhan ekonomi DIY bisa tetap terjadi di tengah pandemi dan pemberlakuan PPKM Level 4 saat ini. Karenanya penyaluran bansos di tingkat kabupaten/kota bisa lebih dipercepat.
“Kita berharap [ekonomi] tetap tumbuh. Bagaimana pun bagi saya, kalau bisa tumbuh lebih besar dari kuartal pertama. Makanya kita dorong bagaimana kabupaten/kota konsisten bisa cepat menyalurkan BLT-nya. Dengan harapan uang makin banyak keluar ke masyarakat makin bagus, jangan di tunda-tunda, agar pertumbuhan [ekonomi] itu tetap ada,” tandasnya.
Ditambahkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono, dunia pariwisata merupakan sektor penting di DIY. Menurut data BI, sektor pariwisata langsung menyumbang sekitar 8,8 persen bagi perekonomian DIY sedangkan sektor pendukung pariwisata menyumbang perekonomian DIY hingga 45,2 persen.
Baca Juga: Terdampak PPKM Level 4, Ratusan Anggota Pokdarwis Hutan Pinus Mangunan Mengundurkan Diri
"Karenanya pemulihan pariwisata bisa dilakukan dengan melakukan inovasi, baik di sektor kelembagaannya, produk, proses, maupun pemasaran. Ini semua bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional dengan target turut serta dalam pemulihan pariwisata Indonesia,” tandasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik