SuaraJogja.id - Lurah Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Rahmawati Wijayaningsih tergerak hatinya untuk membantu proses rukti jenazah pasien Covid-19. Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak dua bulan yang lalu.
Rahma menyebut bahwa hal kemanusiaan yang ia lakukan itu semacam panggilan jiwa. Alasan utama yang mendorongnya terjun langsung ke lapangan di tengah pandemi Covid-19 ialah minimnya petugas yang mensucikan jasad perempuan yang wafat usai terpapar virus Covid-19.
"Fakta di lapangan saya melihat sangat minim relawan untuk rukti jenazah perempuan yang sudah meninggal karena terjangkit Covid-19. Padahal harus segera langsung dimakamkan," katanya kepada SuaraJogja.id, Kamis (29/7/2021).
Bahkan anggota almarhum sendiri tidak berani melakukan rukti lantaran tidak punya alat pelindung diri (APD) agar tidak tertular. Termasuk tetangga-tetangganya yang terbiasa merukti pun tidak berani melakukannya.
Baca Juga: Terus melonjak! Kasus Covid-19 di Bantul Tembus 40 Ribu Orang
"Mereka yang terbiasa merukti saja enggak berani. Lalu siapa yang akan melakukannya?," ucapnya.
Melihat situasi tersebut, dia kemudian tergerak bersama relawan kalurahan yang berani untuk terjun merukti jenazah Covid-19. Akhirnya ajakan itu diterima para relawan namun dengan syarat harus selalu bersama saat rukti jenazah.
"Akhirnya kami bersama tim rukti kalurahan berjanji untuk selalu siap melakukan rukti. Siapa pun yang membutuhkan tenaga kami, kami siap membantu," katanya.
Ia tak menampik bila untuk mengajak orang lain jadi relawan tidaklah mudah. Kendala yang ia temui yaitu masih sulit meyakinkan mereka bahwa tidak akan tertular Covid-19 selama menggunakan APD level satu.
"Insya Allah tidak akan tertular apabila semuanya memakai APD level 1 saat melakukan rukti," tuturnya.
Baca Juga: Ibu Muda di Bantul Kehilangan 4 Anggota Keluarga Dalam 20 Hari Akibat Paparan Covid-19
Hingga kini total belasan jenazah sudah disucikan atau dimandikan. Jumlah jenazah perempuan yang ia rukti ada empat orang.
Berita Terkait
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
-
Sukseskan SNPDB 2025/2026: Kepala MAN 2 Bantul Ikuti Sosialisasi
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital