SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyatakan bahwa 10 dari 20 temuan kasus Covid-19 varian delta di DIY berasal dari Sleman. Sebaran varian delta itu diketahui ada di dua kapanewon yaitu Depok dan Kalasan.
"Statement dari Ngarso Dalem yang mengatakan di DIY ada 20 (varian delta) itu 10 di antaranya di Sleman dan itu hanya ditemukan di dua kapanewon yaitu Depok dan Kalasan sebetulnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo kepada awak media, Jumat (30/7/2021).
Joko sendiri telah menduga sebaran varian delta di Sleman sudah terjadi sejak awal Juni lalu. Dugaan itu bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan dari pengamatan kepada sejumlah pasien yang diketahui memiliki percepatan gejala.
"Kalau saya inget itu awal Juni, saya pernah membuat statement juga kalau varian delta itu sudah ada di Sleman karena gejalanya khas itu. Dari tidak bergejala langsung berat, kemudian penularan sangat cepat di awal-awal Juni itu," terangnya.
Baca Juga: Antusias Warga Sleman Ikut Vaksin Tinggi, Dinkes: Tapi Vaksinnya Tidak Ada
Namun memang, lanjut Joko, saat informasi tersebut diberikan pihaknya tengah melakukan tracking dan tracing pada kasus yang bersangkutan.
Sejumlah kasus yang memenuhi syarat pun sudah dikirimkan ke Laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) Pokja Genetik FKKMK UGM untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun pemeriksaan yang tidak sebentar membuat pihaknya harus menunggu sedikit lebih lama untuk mengetahui hasilnya.
"Nah hasil tracing saat itu sebagaian di antaranya memenuhi syarat untuk kemudian dilakukan yang WGS itu. Tapikan keluarnya lama. Sekarang sudah terbukti, apa yang saya katakan dulu itu sebetulnya kalau diperiksa betul ya memang sudah ada," ungkapnya.
Joko menyampaikan sebaran varian delta juga sudah terlihat selama perkembangan kasus Covid-19 pada awal Juli. Saat itu penyebaran kasus begitu cepat dibarengi dengan tingginya kasus meninggal dunia.
"Itu kalau bukan varian delta tidak mungkin. Karena varian alpha yang lama itu angka kematiannya rendah. Kalau yang delta ini angka kematiannya sangat tinggi," tegasnya.
Baca Juga: Pasokan Tak Kunjung Datang Dinkes Sleman Kehabisan Vaksin, Tersisa Hanya 200 Dosis
Ditambahkan Joko, dari segi jenis vaksin yang digunakan di Sleman baik itu Sinovac atau AstraZeneca tetap mampu mengurangi tingkat risiko kematian pasien saat terpapar Covid-19 terlebih varian delta.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen