SuaraJogja.id - Vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (Nakes) di RSUP Dr Sardjito mulai diberikan. Total ada 4.222 nakes serta sivitas hospitalia yang akan mendapat vaksin dosis ketiga itu.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Eniarti menyampaikan, pada vaksinasi dosis ketiga ini vaksin yang digunakan adalah Moderna. Di hari pertama pelaksanaan vaksinasi diikuti 1.325 nakes.
"Untuk vaksinasi tahap ketiga ini tentu harus melalui vaksin tahap pertama dan kedua baru diberi yang ketiga ini. Ditargetkan semuanya sudah divaksin sampai Senin (2/8/2021) besok," paparnya saat ditemui awak media di gedung jantung terpadu RSUP Dr Sardjito, Sabtu (31/7/2021).
Untuk vaksin tahap ketiga ini pihaknya mendapat 250 vial vaksin. Satu vial vaksin Moderna bisa diberikan kepada 15 orang.
"Penyuntikkan vaksin Moderna cukup satu kali saja," ujarnya.
Dengan pemberian vaksis dosis ketiga ini, dia berharap antibodi yang ada di dalam tubuh semakin terbentuk lebih kuat.
Menurutnya, pemberian vaksis dosis ketiga bagi nakes penting untuk dilakukan karena mereka berada di garda depan zona pelayanan Covid-19. Adapun yang menerima vaksin meliputi tenaga dokter spesialis, dokter sub spesialis, umum, perawat, hingga nakes penunjang lainnya.
"Mereka jadi prioritas. Sebab mereka harus berpaparan selama sekian jam bersama pasien Covid-19," terangnya.
Divisi Alergi Imunologi RSUP Dr Sardjito, dr Desinta menjelaskan, alasan mengapa nakes butuh booster. Padahal mereka sudah divaksin menggunakan vaksin Sionvac pada Januari dan Februari 2021 lalu.
Baca Juga: Mulai Agustus, Israel Akan Berikan Vaksin Dosis Ketiga untuk Lansia
"Dari hasil penelitian, antibodi seseorang yang sudah divaksin Sinovac akan menurun setelah enam bulan. Jadi harus diperkuat lagi," katanya.
Vaksin moderna dipilih, lanjutnya, karena bahan dasar yang dipakai berbeda dengan vaksin Sinovac. Bahan vaksin Sinovac ialah virus yang telah dimatikan. Sedangkan Moderna berbasis mRna corona yang diberikan.
"Keunggulan vaksin Moderna akan memicu respon seluler yang lebih baik," tuturnya.
Selain itu, penggunaan vaksin Moderna lebih mudah ketimbang Pfizer. Vaksin Moderna harus disimpan di suhu -20 derajat celcius tapi jika dilakukan vaksinasi bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celcius selama 30 hari.
"Sehingga lebih mudah untuk menggunakannya dibanding Pfizer. Karena juga tidak semua daerah punya lemari es khusus, yang kami punya lemari es bersuhu 2-8 derajat celcius," ungkapnya.
Terkait dengan efikasi atau kemanjuran vaksin Moderna berdasarkan dari penelitian mencapai 80 sampai 95 persen.
Berita Terkait
- 
            
              Bangun Ruang ICU Baru, RSUP Dr Sardjito Butuh Tambahan Nakes
 - 
            
              RSUP Dr Sardjito Konversi 70 Persen Bed yang Dimiliki untuk Pasien Covid-19
 - 
            
              Ditanya Soal Krisis Oksigen Hingga Pasien Meninggal, Ini Jawab Dirut Baru RSUP Dr Sardjito
 - 
            
              Miris! Pasien COVID-19 Tewas Antre IGD RSUP dr Sardjito, Terkapar di Kursi Lobi RS
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
 - 
            
              Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?
 - 
            
              Geger Sleman: Wanita Ditemukan Tewas dengan Luka Sayatan, Pembantu Rumah Tangga Jadi Saksi Kunci
 - 
            
              Waspada, Lonjakan Penyakit Landa Kulon Progo: ISPA Menggila, DBD Mengintai
 - 
            
              Sehari Dua Kali: Kecelakaan Maut di Rel KA Yogyakarta, KAI Fokus Pendampingan Korban