SuaraJogja.id - Perubahan iklim akibat pemanasan global membuat cuaca tak menentu. Saat ini memasuki musim kemarau namun masih turun hujan dengan intensitas sedang.
"Saat ini terjadi seperti itu, sehingga muncul curah hujan tapi tidak begitu deras tapi membuat masyarakat was-was," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto pada Senin (2/8/2021).
Penyebab terjadinya hujan juga dipengaruhi angin muson yang berembus dari selatan Jawa, sehingga memicu terjadinya gelombang tinggi di laut.
"Dorongan angin muson memunculkan gelombang di pesisir selatan di Bantul," terangnya.
Baca Juga: Warga Cianjur Diminta Waspada Gelombang Tinggi Pantai Apra
Untuk itu, masyarakat Bantul yang tinggal dekat dengan pesisir diimbau agar waspada dan siaga. Sebab, menurutnya, gelombang tinggi ini diprediksi masih bisa terjadi satu minggu ke depan.
"Karena gelombang tinggi ini di beberapa wilayah sudah cukup mengkhawatirkan. Kami mohon masyarakat untuk berhati-hati apabila sedang di laut," kata dia.
Khususnya nelayan harus memperhitungkan keselamatannya jika pergi melaut.
"Nelayan harus memperhitungkan keselamatan terkait dengan gelombang tinggi ini," katanya.
Meski sedang terjadi gelombang tinggi pantai selatan namun anomali cuaca ini dapat menyebabkan bencana lain. Ia menyebutkan, cuaca seperti ini bisa menimbulkan angin kencang tapi tidak disertai hujan lebat.
Baca Juga: Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Cianjur Ancam Pemukiman Warga
"Dampaknua bisa terjadi pohon tumbang di kawasan padat penduduk," tambahnya.
Diakuinya, saat ini masih musim kemarau namun bisa berubah. Di sisi lain, kondisi seperti ini membawa berkah bagi masyarakat yang daerahnya sulit mendapat air.
"Warga yang tinggal di daerah rawan kekeringan mendapat berkah karena sering hujan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Warga Cianjur Diminta Waspada Gelombang Tinggi Pantai Apra
-
Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Cianjur Ancam Pemukiman Warga
-
Duh! Es di Greenland Alami Pencairan Dahsyat
-
Dihantam Gelombang Tinggi, Sejumlah Warung Di Pantai Selatan Gunungkidul Rusak
-
Presiden AS Joe Biden Pidato di Kantor CIA: Indonesia dalam Ancaman 10 Tahun ke Depan
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY