SuaraJogja.id - Gelombang di Pantai Selatan dalam beberapa hari terakhir sedang tinggi. Penyebabnya karena angin muson yang bertiup dari selatan Pulau Jawa sehingga memicu terjadinya gelombang pasang.
Sebagai dampaknya, sejumlah nelayan memilih tidak melaut untuk mencari ikan. Selain itu, pemancing juga enggan memancing.
"Cuacanya sedang enggak bagus jadi nelayan sama pemancing tidak ada yang ke sini untuk cari ikan," papar seorang pelaku wisata di Pantai Depok, Kretek, Bantul, Dardi kepada SuaraJogja.id, Senin (2/8/2021).
Dardi mengklaim bahwa kekinian adalah waktu yang bagus untuk berburu ikan-ikan di laut. Namun, lantaran terkendala cuaca, nelayan dan pemancing melewatkan kesempatan tersebut.
"Padahal kalau pergi melaut bisa dapat ikan seperti kakap, cakalang, ataupun tongkol," ujarnya.
Dia memperkirakan nelayan akan kembali melaut dalam dua hari ke depan.
"Mungkin tunggu dua hari lagi baru mereka pergi cari ikan," terang dia.
Kala ditanya soal kondisi pantai yang sewaktu-waktu bisa diterjang gelombang tinggi, menurutnya, warga yang tinggal di dekat pantai sudah paham. Hal itu dikarenakan mereka sudah hafal dengan karakteristik cuaca di bulan Agustus.
"Warga sudah tahu apa yang harus dilakukan saat ada gelombang tinggi. Mereka juga sering baca-baca informasi di internet lewat ponselnya," katanya.
Baca Juga: PPKM Level 4, Antrean Kendaraan di Bantul Saat Jam Kerja Masih Tinggi
Diakuinya, dua hari yang lalu, gelombang air pantai sempat sampai di sempadan dekat warung makan.
"Minggu (1/8/2021) kemarin gelombangnya memang hampir sampai ke warung makan tapi masih aman," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto meminta masyarakat Bantul yang tinggal dekat dengan pesisir diimbau agar waspada dan siaga. Sebab, menurutnya, gelombang tinggi ini diprediksi masih bisa terjadi satu minggu ke depan.
"Karena gelombang tinggi ini di beberapa wilayah sudah cukup mengkhawatirkan. Kami mohon masyarakat untuk berhati-hati apabila sedang di laut," kata dia.
Khususnya nelayan harus memperhitungkan keselamatannya jika pergi melaut.
"Nelayan harus memperhitungkan keselamatan terkait dengan gelombang tinggi ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- Andalan Gelandang Timnas Jerman Alternatif Bela Timnas Indonesia untuk Ronde 4, Cetak 3 Gol
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 5 Agustus: Ada Bundle Akatsuki, Skin Naga, dan Token Itachi
- Tanpa Rumor Apapun, Thom Haye Justru Gabung Tim Asal Jawa Tengah
Pilihan
-
Korporasi Lebih Pilih Menabung Ketimbang Investasi, Ekonomi RI Bisa Frustasi
-
Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Turut Jadi Sorotan Bank Asing, Apa Katanya?
-
Baru Trailer, Film Kartun Merah Putih One For All Diserbu Kritik: Kesannya Menuhi LPJ Aja!
-
Nyala di Tribun! Nama dan Kisah Suporter 18 Klub BRI Super League 2025
-
Ilusi Data BPS: Benaran atau Pesanan?
Terkini
-
Modus Klitih Baru di Sleman: Kenakan Jaket Ojol Sewaan, Pemuda Sleman Serang Pengendara
-
Inspiratif! Pemuda Lahat Bangun Jaringan AgenBRILink dan Bantu Warga Dapat Pekerjaan
-
Gelombang Maut Ancam Pantai Selatan Yogyakarta! Nelayan Diimbau Tunda Melaut
-
Kemenkumham DIY Selamatkan UMKM dari Tagihan Royalti Musik? Ini Strateginya
-
Bukan Cuma Bersih, Sungai di Yogyakarta Akan Disulap Jadi Tempat Wisata dan Penghasilan Warga