Momen Emas Greysia-Apriyani
Meski tidak terlibat langsung atau berada di sisi lapangan saat pertandingan Final Ganda Putri yang mempertemukan pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriani Rahayu dengan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Wahyana ikut merasakan ketegangan jelang partai puncak tersebut. Namun, pihaknya mengaku sudah mempunyai prediksi sebelum laga pamungkas itu digulirkan.
"Kalau kami memang punya prediksi begini, pemain kita itu susah kalau melawan Jepang atau Korea sebetulnya. Nah karena kalau Jepang itu kemarin yang seeded satunya tidak cedera mungkin bisa masuk final juga dan kita khawatir tapi karena ya enggak tahu ya pemain Jepang kalah bahkan tidak ada yang masuk semifinal," terangnya.
Baca Juga: Deretan Bonus dari Brand Indonesia untuk Greysia/Apriyani usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo
Kondisi itu yang dinilai membuat tim Indonesia sedikit cukup lega. Apalagi setelah Indonesia bisa menyingkirkan pasangan dari Korea di semifinal.
"Prediksinya kalau menghadapi China ini kita lebih diuntungkan. Dalam artian serangan-serangan pemain China ini tidak begitu seberat kalau lawan Jepang dan Korea. Karena Chen Qingchen kan cukup pendek. Dia sebagai istilahnya memancing saja. Sedangkan Jia Yifan walaupun tinggi kuat tapi usianya juga sudah tua," ujarnya.
Kendati begitu, tidak lantas Indonesia mengendurkan semangat, apalagi meremehkan lawannya. Pasalnya, tekanan terus datang dari semua pihak.
Bagaimana tidak, ungkap Wahyana, tekanan itu muncul mengingat tradisi medali emas Indonesia dari di olimpiade berasal dari cabang olahraga bulu tangkis. Ditambah pula sektor ganda putri bukan sektor yang diunggulkan menyumbang emas.
"Beban kami sebetulnya sangat berat. Apalagi yang diharapkan untuk menyumbang medali emas mestinya ganda putra. Tapi karena sudah itu gagal, yang tersisa ini tinggal tunggal dan ganda putri. Nah tunggal putra gagal di semifinal lalu tumpuan hanya tinggal ke ganda putri Greysia dan Apriani," ungkapnya.
Baca Juga: Crazy Rich Malang Beri Bonus Rp 500 Juta ke Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Dengan kondisi seperti itu, pihaknya meminta pasangan ganda putri Indonesia itu untuk bermain lepas saat di final. Dalam artian mereka tidak perlu memikirkan hasil akhirnya terlebih dulu.
"Justru kemarin dari tim sudah menyatakan main lepas aja. Hasil dipikir nanti. Karena kalau terlalu terbebani malah kemampuan tidak bisa keluar semua. Akhirnya Greysia dan Apriyani bisa bermain lepas akhirnya bisa mengatasi perlawanan dari China itu," urainya.
Berharap Banyak Wasit Indonesia Go Internasional
Wahyana yang sudah diujung karirnya dalam dunia perwasitan saat ini hanya bisa berharap agar ada penerus wasit lain dari Indonesia. Tidak hanya di kelas nasional saja melainkan menuju ke tingkat internasional.
"Saya sudah 54 tahun tinggal satu tahun (menjadi wasit) tahun depan pada bulan Desember saya pensiun dari wasit," ucapnya.
Menurut pria yang juga tergabung sebagai pengurus pusat PBSI di bidang perwasitan, kendala wasit-wasit saat ini adalah kurangnya kemampuan bahasa Inggris. Hal itu yang menjadi hambatan tersendiri untuk bisa melangkah lebih jauh ke taraf internasional.
Berita Terkait
-
Deretan Bonus dari Brand Indonesia untuk Greysia/Apriyani usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo
-
Crazy Rich Malang Beri Bonus Rp 500 Juta ke Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
-
Tak Mudah Bisa Juara di Olimpiade, Ini Kisah Apriyani Rahayu
-
Olimpiade Tokyo: Tim Israel Minta Maaf usai Lakukan Aksi Konyol di Ranjang
-
Film Pendek Eko Yuli Irawan: Kisah Perjuangan Lifter Terbaik Indonesia
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Disepakati DPRD DIY, Trans Jogja Buka Rute Yogyakarta-Wonosari: Kapan Mulainya?
-
ARTJOG 2025: Dari Instalasi hingga Inklusi, Seni yang Berdaya
-
Kulon Progo Punya 2 Motif Batik Baru: Gunungan Wayang Jadi Ikon Baru Daerah
-
Duta Pariwisata Baru, Rizky Nur Setyo dan Salma Wibowo Terpilih jadi Dimas Diajeng Kota Jogja 2025
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!