SuaraJogja.id - Praktik Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam perkara jual beli lapak/kios di Taman Parkir Abu Bakar Ali, terendus oleh Kejaksaan Negeri Kota Yogyakarta. Pihaknya menetapkan seorang pria berisinial ES (54), yang juga Ketua Koperasi Malioboro Abu Bakar Ali (Komaba), sebagai tersangka.
Kepala seksi (Kasi) Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kota Yogyakarta Lilik Andriyanto menjelaskan, ES ditengarai merugikan uang negara melalui Pemkot sebesar Rp4,1 miliar. Kasusnya akan segera disidangkan.
"Kasus sudah dilimpahkan dari penyidikan ke penuntutan. Segera kami serahkan ke pengadilan," ujar Lilik dihubungi wartawan, Jumat (6/8/2021).
Ia menjelaskan Tersangka asal Kampung Badran Jetis 1, Kelurahan Bumijo, Kemantren Jetis, Kota Jogja itu dijerat Pasal 2 dan 3 UU No 8/2010 tentang TPPU berlapis dengan Pasal 8 dan 12 Tipikor karena terdapat unsur pemaksaan.
"Itu locus tempusnya dari tahun 2014-2016. Tersangka mengelola taman parkir dengar surat tugas dari Dinas Pariwisata Kota Jogja. Dia bukan PNS, tapi mendapat surat khusus untuk mengelola," terang Lilik.
Modus operandi ES, kata Lilik, yakni menjual lapak/kios yang ada di tempat parkir, yang harusnya disewa. Tersangka tidak menyetorkan uang tersebut ke Pemkot, tetapi menggunakannya untuk kepentingan pribadi.
"Yang seharusnya dibayarkan, tapi malah dia gunakan sendiri, sehingga pemerintah tidak pernah menerima uang itu. Ada 40 lapak yang dikelola oleh koperasi tersebut," jelas Lilik.
Kasus ini, mulai diselidiki tahun 2020 lalu. Awalnya bermula dari laporan masyarakat dan pedagang lain yang dirugikan.
"Pelanggan harus membeli dengan harga yang tak wajar. Laporan tersebut kami tindaklanjuti. Kami juga memeriksa sekitar 40 saksi dari pedagang dan juga pihak Pemkot," ujarnya.
Baca Juga: Eks Koruptor Jadi Komisaris BUMN, Erick Thohir Kena Semprot
Dari tangan tersangka, penyidik menyita sejumlah dokumen dan uang senilai Rp100 juta. Uang tersebut digunakan ES untuk mabuk-mabukan dan judi.
"Bahkan sudah menggunakan uang untuk DP mobil sebesar Rp15 juta. Uang (Rp100 juta) adalah sisanya," ujar dia.
ES yang dijerat dengan pasal berlapis tentang TPPU dan korupsi, juga tersandung kasus penipuan. Akhir tahun 2020 kasus tersebut sudah disidangkan oleh hakim dan sekarang ES menjalani masa tahanan di Lapas Wirogunan.
"Tersangka ditahan dalam perkara lain dengan status sebagai terpidana," kata dia.
Disinggung ada tidaknya keterlibatan Pemkot Yogyakarta terhadap kasus TPPU Taman Parkir ABA tersebut, Lilik menyatakan hingga saat ini belum ditemukan.
"Untuk sementara belum ada," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
-
Eks Koruptor Jadi Komisaris BUMN, Erick Thohir Kena Semprot
-
Eks Koruptor Jabat BUMN, MAKI Desak Erick Thohir Copot Emir Moeis: Cari Pejabat Bersih!
-
Mantan Bendahara Pengeluaran BNN Sumut Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Ini
-
13 Poin Pimpinan KPK Tolak Temuan Maladministrasi TWK oleh Ombudsman RI
-
Pimpinan KPK Keberatan Atas Temuan Maladministrasi TWK oleh Ombudsman RI
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu