SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyatakan sudah memulai suntikan vaksin dosis ketiga jenis Moderna kepada tenaga kesehatan (nakes). Meski begitu, pemberian booster vaksin Covid-19 itu kepada nakes akan dilakukan secara berhati-hati dengan memperhatikan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya. Pemberian vaksin ketiga kepada nakes yang dilakukan lebih berhati-hati itu mengingat sejumlah KIPI yang muncul setelah suntikan itu dilakukan.
"Ya ini sudah jalan (vaksin ketiga). Artinya begitu kita siap lalu kita suntikkan. Hanya saja perlu, setelah ada yang divaksin lalu pengaruh cukup tinggi, sehingga ini pertimbangan-pertimbangan perlu kita perhatikan," kata Harda kepada awak media, Sabtu (7/8/2021).
Harda menyebut, sejumlah KIPI, di antaranya demam tinggi pascasuntikan ketiga itu, memang dilaporkan muncul. Dengan pertimbangan kondisi itu, pihaknya tidak akan buru-buru untuk menyuntikkan vaksin ketiga tersebut.
Baca Juga: Dapat Kiriman Moderna, DIY Kebut Vaksinasi Dosis Ketiga Nakes
Disampaikan Harda, langkah ini diambil sebagai antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Lantas malah akan berpengaruh kepada upaya percepatan vaksinasi secara menyeluruh di Bumi Sembada.
"Kalau nakes pas disuntik gitu semua (ada KIPI) kan jadi enggak bisa kerja juga. Jadi itu kita perhatikan, tapi yang penting secepatnya kita selesaikan," tuturnya.
Harda menyebutkan, pihaknya terus berupaya agar pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan dengan lancar, baik itu vaksinasi untuk masyarakat atau dosis ketiga untuk nakes.
"Karena kita juga jangan mengganggu agenda yang sudah kita akan lakukan untuk percepatan itu," ucapnya.
Harda meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk terus memantau dengan seksama pemberian dosis ketiga bagi nakes tersebut agar nantinya program vaksinasi di Sleman tetap bisa berjalan dan segera memenuhi target.
Baca Juga: Mengapa WHO Minta Hentikan Sementara Pemberian Vaksin Booster Covid-19 Dosis Ketiga?
Ditanya soal target perhari nakes yang mendapatkan suntikan dosis ketiga vaksin Moderna ini, Harda mengakui tidak bisa memberikan angka pasti. Namun koordinasi dengan Dinkes akan selalu dilakukan untuk terus menyelesaikan vaksin dosis ketiga ini.
"Intinya gini kalau secara data angka saya tidak bisa jelaskan. Kemarin ada masukan setelah disuntikkan lalu ada demam tinggi dan itu perlu lebih dari sehari untuk recovery. Saya jadi berpikir ini nanti kalau ini terus langsung semuanya kita lakukan nanti akan mengganggu kegiatan itu (vaksinasi). Tapi intinya saya minta Dinkes untuk tetap segera diselesaikan," terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menuturkan terdapat syarat tertentu sebagai awal pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 Moderna bagi nakes ini. Salah satunya diharuskan nakes yang memang bersinggungan langsung menangani pasien.
"Syaratnya harus nakes yang bekerja di rumah sakit maupun puskesmas yang langsung melayani pasien (terpapar Covid-19)," ujar Cahya.
Jumlah vaksin yang diterima pun juga akan dipertimbangan untuk sasaran nakes prioritas tersebut. Sementara ini pertama akan ditujukan kepada nakes yang ada di bangsal-bangsal isolasi, IGD, maupun ICU yang menangani Covid-19 atau isolasi Covid-19 dan setelah itu akan menyebar ke seluruh nakes.
"Moderna itu dihitung dari imuniasi dosis kedua Sinovac. Untuk nakes itu kita punya total tertinggi di DIY 13.788 nakes itu yang diimunisasi dosis dua. Nah akan diberikan Moderna itu 90 persen," terangnya.
Percepatan vaksinasi Covid-19 secara menyeluruh di Sleman juga terus dilakukan. Hingga saat ini cakupan vaksin telah mencapai 39,7 persen.
Dengan dosis pertama yang telah disuntikkan sebanyak 352.987 atau 40,2 persen. Dan dosis kedua lebih sedikit, baru sekitar 144.491 atau 16,4 persen.
Berita Terkait
-
Mengenal KIPI, Kawasan Industri Hijau di Kaltara yang Digadang-gadang Terbesar di Dunia
-
Inflasi Sukses Ditekan, Pemkab Sleman Kantongi TPID Award
-
Ketua Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Detoksifikasi Vaksin Covid-19
-
Belum Temukan Kasus KIPI Akibat Vaksin AstraZeneca di RI, Menkes: Kita yang Hidupnya Kena Matahari Jarang Terjangkit
-
Penerima Vaksinasi Dosis Ketiga di Indonesia Hari Ini Mencapai 63 Juta Orang
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia