SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyebut bahwa kapasitas seluruh selter atau tempat isolasi terpadu (isoter) di wilayahnya tidak mencukupi untuk menampung semua pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).
Kendati begitu Pemkab Sleman tetap akan mengupayakan seluruh kapasitas isoter itu dapat terisi digunakan secara maksimal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya menuturkan bahwa assessment atau penilaian kondisi dari puskesmas setempat akan sangat dibutuhkan untuk menjadi pertimbangan pasien itu layak dibawa ke isoter atau tidak.
Harda mengatakan, saat ini kapasitas seluruh tempat isoter di Bumi Sembada hanya bisa diisi sekitar 800 orang saja.
Baca Juga: Sudah Mulai Vaksinasi Dosis Ketiga Nakes, Sleman Hati-Hati Antisipasi KIPI
"Kalau isoman 6 ribu semuanya masuk (isoter), jelas enggak mampu. Tapi logika kita, yang kita pakai kan ada assessment dari puskesmas. Nah assessment dari puskesmas itu akan menilai seorang yang isoman itu segera dipindah ke isoter atau mungkin tetep di rumah tapi nanti tugasnya puskesmas untuk pengawasan," kata Harda, kepada awak media, Sabtu (7/8/2021).
Lebih lanjut, disampaikan Harda, nantinya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang kondisinya lebih ringan akan diputuskan untuk tetap berada di rumah saja. Tentunya dengan pengawasan lebih lanjut dari puskesmas wilayah.
Sebaliknya jika memang puskesmas menilai kondisi pasien tersebut layak untuk dipindahkan. Maka yang bersangkutan akan diminta menuju isoter untuk melanjutkan karantina.
"Kami melibatkan tim dari Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan kemudian dibantu oleh TNI dan Polri. Kami mengadakan pendekatan yang manusiawi," tuturnya.
Jika memang pada kenyataannya ada warga isoman lebih nyaman di rumah, kata Harda, pihaknya akan berupaya dengan memberikan pemahaman kepada yang bersangkutan. Hal itu menjadi penting untuk terus memutus mata rantai penularan Covid-19.
Baca Juga: Fasilitas Diperbaiki, Eks Hotel Mutiara Pekan Depan Mulai Jadi Tempat Isoter
"Iya harus disadarkan dan itu tidak mudah, kemarin yang sudah mau (pindah ke isoter) itu juga dijelaskan. Ini loh keuntungannya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
BTNGM Tindak Pendaki Ilegal yang Viral, Kirim Surat ke Pihak Kampus di Sukoharjo untuk Diproses
-
Dipanggil Sultan, Wali Kota Hasto Wardoyo Didesak Segera Atasi Ruwetnya Masalah Kota Jogja
-
Wabah Antraks Kembali Hantui Yogyakarta, Pemda DIY Bergerak Cepat, Vaksinasi Jadi Kunci
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri