SuaraJogja.id - Jumlah relawan perempuan yang bersedia melakukan pemulasaraan terhadap jenazah perempuan yang meninggal karena Covid-19 masih minim. Atas dasar hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul melalui kader Srikandi Sehat ingin mengajak perempuan-perempuan di Bantul untuk turut melakukan pemulasaraan jenazah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa kader Srikandi Sehat punya jaringan yang merata di seluruh desa maupun dusun di Bantul.
Dengan begitu, jika ada perempuan yang meninggal akibat Covid-19, yang harus melakukan pemulasaraan bukan laki-laki.
"Kaum perempuan sendiri yang harus melakukan pemulasaraan jenazah perempuan yang sudah meninggal dunia. Secara agama Islam pun harus perempuan yang memandikan," jelas Halim, Jumat (13/8/2021).
Baca Juga: Ketersediaan Oksigen di Jogja Minim, Bantul Beli Generator Oksigen 300 Ribu Liter per Hari
Menurutnya, penyebab minimnya perempuan yang mau melakukan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 lantaran takut tertular.
Namun jika menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar maka tidak akan terpapar virus corona.
"Kalau di masyarakat kan masih sedikit orang yang melakukan pemulasaraan jenazah perempuan. Apalagi ini jenazah infeksius maka perlu penanganan khusus, salah satunya pakai APD," kata dia.
Diakuinya, sampai saat ini masih ditemui kesulitan-kesulitan di masyarakat terkait siapa yang memandikan jenazah itu. Banyak warga yang belum siap. Untuk itu, pihaknya memberi bimbingan teknis (bimtek) pemulasaraan jenazah infeksius.
"Hari ini kami beri bimtek kepada perwakilan Srikandi Sehat dari kapanewon dan kalurahan tentang pemulasaraan jenazah infeksius. Harapannya setelah mendapat bimtek, mereka bisa memimpin pemulasaraan di daerahnya masing-masing," ujarnya.
Baca Juga: Urus Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Kec. Kembangan Bentuk Tim Palang Oranye
Selain itu, ada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) yang luput dari pemantauan akhirnya ditemukan meninggal dunia. Padahal jenazahnya harus segera dikubur.
Namun, proses penyucian jenazah terhambat minimnya tenaga yang melakukan rukti hingga pemulasaraan.
"Kondisi ini membuat warga harus ikut membantu rukti dan pemulasaraan guna meringankan tugas Satgas Covid-19 atau pun relawan," katanya.
Halim menekankan, sebagai orang yang beragama apapun punya tanggung jawab untuk menyelesaikan pemulasaraan sampai ke liang kubur.
Ia mencontohkan, dalam agama Islam ada istilah fardhu kifayah yakni kewajiban yang dibebakan oleh agama kepada seluruh warga umat Muslim yang ada di suatu tempat.
"Jika semuanya ini tidak melakukan pemulasaraan jenazah maka semuanya berdosa. Tetapi kalau ada satu atau beberapa orang yang melakukannya maka dia sudah mewakili jemaah/komunitas menggugurkan kewajiban itu," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Ketersediaan Oksigen di Jogja Minim, Bantul Beli Generator Oksigen 300 Ribu Liter per Hari
-
Urus Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Kec. Kembangan Bentuk Tim Palang Oranye
-
Satgas dan Baznas Beri Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Bagi Para Relawan
-
Ranni Novianti, Guru Depok Urus Jenazah COVID-19: Mati Bisa Kapan Saja
-
Cerita Bu Guru Terjun Urusi Jenazah Covid: Tegang di Hari Pertama hingga Ingat Mati
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit