SuaraJogja.id - Pemda DIY terus mengusahakan stok oksigen bagi pasien COVID-19. Hal ini menyusul kelangkaan stok oksigen di luar Jawa pasca meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah provinsi.
"Sekarang kita harus mengusahakan sendiri oksigen, tidak tergantung pemerintah pusat," ujar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di DPRD DIY, Senin (16/08/2021).
Menurut Sultan, Pemda melakukan investasi secara mandiri untuk pengadaan oksigen. Apalagi saat ini pemerintah pusat sudah memindahkan alokasi oksigen ke luar Jawa saat ini.
Diantaranya mengadakan tiga generator oksigen di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) di Jalan Kusumanegara. Satu generator pertama dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan di rumah sakit rujukan. Sedangkan dua generator lainnya bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: 29 Ribu Penyintas Isoman, Angka Kematian Akibat Covid-19 di DIY Turun
"Makanya kita mencoba investasi sendiri, karena kalau tidak begitu, [stok oksigen] tidak cukup," ujarnya.
Sultan berharap dengan tingginya kasus COVID-19 di luar Jawa, pembatasan mobilitas wisatawan untuk masuk Jawa, termasuk di DIY juga dilakukan. Dengan dengan demikian kasus COVID-19 di DIy yang sudah mulai melandai tidak kembali naik.
"Ya jangan dulu [wisatawan luar jawa], mobilitasnya [ke jawa] jangan dilakukan dulu, resikonya terlalu besar," ungkapnya.
Sementara Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan tiga generator oksigen yang dimiliki DIY sudah terpasang di bpttg. Generator tersebut bisa dimanfaatkan untuk penanganan pasien-pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan maupun masyarakat yang membutuhkan.
Aji menambahkan, Pemda sudah melakukani beberapa kali ujicoba pemanfaatan generator. Hasilnya cukup memuaskan sehingga saat ini langsung dimanfaatkan.
Baca Juga: Sudah Tak Bisa Bergerak, Ini Bentuk Bantuan yang Diharapkan Industri Pariwisata DIY
"Kemarin[generator] diujicoba sabtu kemarin. Kandungan oksigennya 93 persen sudah siap [dimanfaatkan]," imbuhnya.
Seperti diketahui Kementerian Kesehatan (kemenkes) menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi kelangkaan oksigen di luar Jawa. Diantaranya menghitung kebutuhan di masing-masing provinsi hingga per kabupaten/kota. Kemkes juga memberikan contoh melakukan pemetaan kebutuhan kepada para produsen oksigen dengan meniru praktik yang telah dilakukan di Pulau Jawa.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
Diplomat Muda Tewas Terlilit Lakban: Keluarga Tunggu Kedatangan Jenazah di Yogyakarta
-
PHK Merajalela, Pekerja Formal Jadi Informal: Krisis Ketenagakerjaan Indonesia Semakin Dalam?
-
Pelemparan Batu KA di Klaten Lukai 2 Korban, KAI dan Aparat Buru Pelaku
-
BRI Perkuat Peran dalam Green Economy Lewat Green Financing Hingga Capai Rp89,9 Triliun
-
Eksekusi Paksa Satu Rumah di Lempuyangan: Penghuni Layangkan Gugatan, LBH Siap Lawan PT KAI