Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 16 Agustus 2021 | 15:05 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Pemda DIY terus mengusahakan stok oksigen bagi pasien COVID-19. Hal ini menyusul kelangkaan stok oksigen di luar Jawa pasca meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah provinsi.

"Sekarang kita harus mengusahakan sendiri oksigen, tidak tergantung pemerintah pusat," ujar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di DPRD DIY, Senin (16/08/2021).

Menurut Sultan, Pemda melakukan investasi secara mandiri untuk pengadaan oksigen. Apalagi saat ini pemerintah pusat sudah memindahkan alokasi oksigen ke luar Jawa saat ini.

Diantaranya mengadakan tiga generator oksigen di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) di Jalan Kusumanegara. Satu generator pertama dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan di rumah sakit rujukan. Sedangkan dua generator lainnya bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Baca Juga: 29 Ribu Penyintas Isoman, Angka Kematian Akibat Covid-19 di DIY Turun

"Makanya kita mencoba investasi sendiri, karena kalau tidak begitu, [stok oksigen] tidak cukup," ujarnya.

Sultan berharap dengan tingginya kasus COVID-19 di luar Jawa, pembatasan mobilitas wisatawan untuk masuk Jawa, termasuk di DIY juga dilakukan. Dengan dengan demikian kasus COVID-19 di DIy yang sudah mulai melandai tidak kembali naik.

"Ya jangan dulu [wisatawan luar jawa], mobilitasnya [ke jawa] jangan dilakukan dulu, resikonya terlalu besar," ungkapnya.

Sementara Sekda DIY, Baskara Aji mengungkapkan tiga generator oksigen yang dimiliki DIY sudah terpasang di bpttg. Generator tersebut bisa dimanfaatkan untuk penanganan pasien-pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan maupun masyarakat yang membutuhkan.

Aji menambahkan, Pemda sudah melakukani beberapa kali ujicoba pemanfaatan generator. Hasilnya cukup memuaskan sehingga saat ini langsung dimanfaatkan.

Baca Juga: Sudah Tak Bisa Bergerak, Ini Bentuk Bantuan yang Diharapkan Industri Pariwisata DIY

"Kemarin[generator] diujicoba sabtu kemarin. Kandungan oksigennya 93 persen sudah siap [dimanfaatkan]," imbuhnya.

Seperti diketahui Kementerian Kesehatan (kemenkes) menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi kelangkaan oksigen di luar Jawa. Diantaranya menghitung kebutuhan di masing-masing provinsi hingga per kabupaten/kota. Kemkes juga memberikan contoh melakukan pemetaan kebutuhan kepada para produsen oksigen dengan meniru praktik yang telah dilakukan di Pulau Jawa.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More