SuaraJogja.id - Pemerintah pusat memperpanjang PPKM level 4 di Pulau Jawa dan Bali sampai 26 Agustus 2021. Kabupaten Bantul masih berada di level 4 sehingga mengikuti kebijakan tersebut.
"Bantul masih di level 4 dan diperpanjang sampai tanggal 26 Agustus 2021," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat ditemui usai upacara kemerdekaan di Lapangan Paseban Bantul, Selasa (17/8/2021).
Halim berharap ke depannya PPKM dapat dilonggarkan dan levelnya diturunkan untuk menuju kehidupan seperti sedia kala.
"Insya Allah mudah-mudahan akan ada pelonggaran PPKM level 4," ujarnya.
Baca Juga: Kalurahan Sumbermulyo Bantul Jadi yang Pertama Mendapat Danais untuk Tangani Covid-19
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akan melakukan evaluasi selama pelaksanaan PPKM level 4 dan melonggarkan sejumlah sektor. Kelonggaran yang diberikan seperti penyekatan akan dicabut, restoran boleh buka tapi jumlah pengunjungnya dibatasi, tempat ibadah dibuka.
Namun ia tidak menjelaskan kapan penyekatan sejumlah ruas jalan di Bumi Projotamansari akan dicabut.
"Walau akan ada beberapa kelonggaran tapi karena Bantul masih level 4 maka masyarakat harus tetap waspada tentang virus corona. Untuk tempat wisata masih kami tutup," ujar dia.
Ihwal peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 yang masih dalam suasana pagebluk, sambungnya, sudah ada tanda-tanda penurunan jumlah kasus positif Covid-19. Hal itu bisa dilihat dari turunnya jumlah pasien Covid-19 yang diisolasi, meningkatnya paisen yang sembuh setelah terjangkit virus corona, dan turunnya angka kematian.
"Beberapa hari ini kasusnya sudah menunjukkan penurunan secara konsisten dari hari ke hari. Artinya ini (pandemi) akan segera berakhir," ucapya.
Baca Juga: Uang Penjualan Belum Dibayarkan, Petani Bawang Merah Nawungan Mengadu ke DPRD Bantul
Kendati kasus harian Covid-19 di Bantul menunjukkan tren penurunan, masyarakat diminta agar tetap waspada. Pasalnya, saat kasus menurun, masyarakat mulai abai soal protokol kesehatan (prokes) sehingga kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Kami juga pernah punya pengalaman soal pandemi ini sehingga tidak boleh lemah soal prokoes walau datanya menurun. Harus tetap waspada sampai pandemi benar-benar sudah tak ada lagi kasus," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?