SuaraJogja.id - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY Djoko Pekik Irianto menyatakan, DIY akan mengirimkan 130 atlet untuk berangkat ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober 2021. Keberangkatan atlet dibarengi tim keamanan dari TNI dan Polri.
Pengawalan dilakukan untuk menjamin keamanan atlet PON DIY saat bertanding ke Papua. Sebab ada perbedaan jadwal bertanding di tiap cabang olahraga (cabor) seperti di Jayapura, Kota Jayapura, Merauke dan Timika.
"Jadi ini menjadi salah satu PON yang cukup berat. Rencananya ada sepuluh personel pengamann dari Polda dan TNI. Ini pendamping yang bisa memberi rasa aman tenang dan nyaman kepada atlet sehingga secara psikologis tidak was-was dan sebagainya karena kondisi [keamanan] di papua ," ungkap Pekik usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (20/08/2021).
Menurut Djoko Pekik, sebanyak 276 kontingen berangkat dalam beberapa tahap ke Papua sesuai jadwal pertandingan untuk menjaga keamanan dan kesehatan kontingen. Jadwal keberangkatan pertama diperkirakan pada akhir September 2021 mendatang karena jadwal pertandingan dimulai pada 2 Oktober 2021.
Untuk memastikan kesehatan, semua anggota kontingen mengikuti karantina. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi penularan Covid-19.
KONI memastikan semua kontingen menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebelum diberangkatkan pun, seluruh atlet dan pelatih wajib mengikuti tes PCR secara berkala.
"Kita memastikan seluruh kontingen berada dalam kondisi sehat saat tiba di papua. Pemerintah Papua juga preventif menyediakan segala sesuatu terkait prokes," jelasnya.
Pekik menambahkan, kontingen DIY mentargetkan bisa membawa pulang 11 medali emas dalam PON mendatang. Target ini turun dari PON sebelumnya di Jawa Barat pada 2016 yang mencapai 16 medali emas. Di Jawa Barat, DIY berhasil masuk ke peringkat 10.
Namun pada PON kali ini, tiga unggulan cabor di DIY tidak ikut dipertandingkan seperti cabor balap sepeda dan dansa. Karenanya atlet cabor tersebut tidak ikut diberangkatkan.
Baca Juga: Rawat 1.347 Pasien Covid-19, BOR RSD Wisma Atlet Kini 17 Persen
Namun DIY masih memiliki sejumlah cabor unggulan yang diberangkattka. Diantaranya cabor voli pasir, panahan, gantole, terbang layang, terjun payung, dan bela diri.
"Kita tidak tahu alasan papua untuk tidak menggelar cabor seperti dansa dan balap sepeda, tapi keputusan ini tetap kami terima," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Rawat 1.347 Pasien Covid-19, BOR RSD Wisma Atlet Kini 17 Persen
-
PUBG Mobile Tidak Dihadirkan di PON XX Papua 2021, Ini Alasannya!
-
Anggota IOC Minta Bantuan AS Evakuasi Atlet Putri dari Afghanistan
-
Soal Target di PON Papua Windy Cantika Aisah Enggak Bisa Janji, Cuma Minta Doa
-
Ridwan Kamil Targetkan Jabar Juara Umum di PON Papua
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- 4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Tren Arus Libur Nataru Meningkat Tajam: 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY
-
UMP DIY Diketok Rp2,4 Juta, Gunungkidul Tetap Terendah
-
Konser Solidaritas Jogja Hanyengkuyung Sumatra Kumpulkan Rp836 Juta, Donasi Masih Dibuka
-
BRI Pastikan Layanan Transaksi Tetap Optimal Selama Libur Nataru 2025
-
Jadwal Misa Natal 2025 di Gereja Yogyakarta: Persiapan Menyambut Sukacita