SuaraJogja.id - Aksi diduga klitih terjadi di simpang empat Kasongan, tepatnya di Jalan Bantul, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul pada Minggu (22/8/2021) dini hari. Diketahui kejadian itu diunggah dalam sebuah video berdurasi 30 detik di akun Instagram @merapi_uncover.
Dalam video itu disebutkan Kejadian di perempatan kasongan jl Bantul kasihan bantul. Peristiwa barusan pukul 02.00. Sepertinya kelompok klitih. Sudah diringkus petugas kepolisian.
Menurut informasi sementara dari warga. Pelaku sudah melakukan aksinya di daerah Gamping Sleman dan dalam pengejaran pihak kepolisian kejar2an dengan pelaku sampai perempatan kasongan jl bantul.
Hingga kini video tersebut telah disukai sebanyak 5.838 orang dan dilihat 37.365 kali. Video itu juga mendapat 147 komentar.
Saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Kapolsek Kasihan Kompol Anton Nugroho Wibowo menuturkan, pihaknya masih mendalami kejadian tersebut. Ia mengaku belum tahu apakah itu termasuk klitih.
"Belum pasti itu klitih, masih kami dalami karena kejadiannya tadi pagi. Soalnya takut terjadi salah paham," katanya kepada SuaraJogja.id, Minggu (22/8/2021).
Kala ditanya apakah sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dengan mereka, menuruntya, Polsek Kasihan hanya menerima dua orang pemuda. Yang melakukan pengejaran kebetulan adalah personel dari Polresta Yogyakarta.
"Ada dua orang pemuda yang diserahkan ke kami. Yang mengejar pertama kali adalah anggota Polresta Yogyakarta yang sedang patroli lalu ketemu mereka di Kasongan," ujarnya.
Awal mulanya kedua pelajar itu bersama rombongannya tapi setelah bertemu polisi, rombongan itu langsung pergi.
Baca Juga: Vaksinasi Difabel di Bantul Pakai Dua Vaksin Berbeda, Ini Penjelasannya
"Memang mereka itu satu rombongan. Rombongan yang lain kabur dan yang ketangkep hanya dua orang itu," terang dia.
Setelah diperiksa di Polsek Kasihan tidak ditemukan adanya senjata tajam (sajam).
Panit Reskrim Polsek Kasihan, Iptu Madiono menambahkan bahwa kedua pelajar itu berinisial AR dan I. Orang tua dari dua anak itu sudah dipanggil untuk diberi pengarahan.
"Orang tuanya sudah kami panggil agar bisa memberitahu anak-anaknya," katanya.
Lantaran tidak ada sajam yang ditemukan maka tidak dapat diproses lebih lanjut.
"Enggak ono (ada) sajam jadi yang enggak bisa kami proses lebih lanjut. Kalau ada sajamnya baru bisa diproses," paparnya.
Berita Terkait
-
Pemuda Diduga Pelaku Klitih Kecebur Sumur di Madukismo, Begini Kata Polisi
-
Aksi Klitih Kembali Marak, Begini Tanggapan Kapolresta Yogyakarta
-
Viral Video Keributan di Jalanan Dekat Mandala Krida, Polisi Pastikan Bukan Klitih
-
Top 5 SuaraJogja: Teror Binatang Buas di Purwodadi, Pelaku Klitih di Plengkung Gading
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai