SuaraJogja.id - Pembangunan pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman (Jensud), Kota Jogja berdampak pada penggusuran 46 Pedagang Kaki Lima (PKL) ke Jalan Sam Ratulangi. Namun begitu, lokasi tersebut dinilai kurang luas dan perlu lokasi lain.
Ketua Koperasi Persatuan Pedagang Kaki Lima-Yogyakarta (KPPKLY), Wawan Suhendra menyebut bahwa pihaknya akan membagi jumlah pedagang tersebut ke dua lokasi.
"Jadi ada di Jalan Sam Ratulangi, selain itu ada di Jalan Dr Wahidin, kan di sana ada kelonggaran untuk 11 PKL," terang Wawan dihubungi wartawan, Senin (23/8/2021).
Wawan mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pedagang yang ada di Jalan Dr Wahidin. Nantinya 11 pedagang dibagi, untuk lima pedagang berjualan pada siang hari dan sebanyak enam pedagang untuk malam hari.
"Sementara yang 35 PKL di Jalan Sam Ratulangi. Jadi kemarin kami dapat 50 meter di sisi barat. Lalu dapat tambahan 5 meter lagi di sisi timur," terang dia.
Sisa 35 PKL, kata Wawan akan dibagi 17 untuk berjualan siang. Sementara 16 pedagang berjualan malam. Ia mengaku lahan itu sudah diserahkan untuk PKL, dan pengelolaannya dilakukan oleh KPPKLY.
"Ketua kelompok pedagang meminta yang mengatur kami, jadi jika ada dari pihak kecamatan yang akan mengatur itu sudah diserahkan pada Koperasi dari dinas," terang Wawan.
Ia menambahkan bahwa penggunaan lahan berjualan di Jalan Sam Ratulangi menggunakan dua sisi. Sebanyak lima meter yang ada di sisi timur nantinya akan dikoordinasikan kembali untuk bisa menggunakan pada malam hari.
"Yang di sisi timur itu kan memang dapatnya 5 meter. Tapi ada sekitar 6 PKL lama yang masih berjualan pada siang hari. Totalnya ada sekitar 18 meter itu, harapannya bisa digunakan juga untuk pedagang malam," jelas Wawan.
Baca Juga: PPKM Level 4 Tunjukkan Hasil, Presentase BOR di RS Jogja Turun Drastis
Terpisah, Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setyawacana menjelaskan bahwa pihaknya akan membangun pedestrian dan menata Jalan Sam Ratulangi bersamaan.
"Jalan Sam Ratulangi nanti ditata, termasuk pedestrian kami bangun," terang Hari dihubungi wartawan.
Lebih lanjut, DPUPKP mulai membongkar blok beton trotoar di Jalan Jensud. Mengingat masa pekerjaan fisik harus selesai 150 hari, diharapkan Desember 2021 sudah bisa dioperasikan.
"Targetnya Desember 2021 pedestrian selesai dan dioperasikan," ujar Hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Mortir Jumbo Diledakkan di Sleman, Bagaimana Dampaknya ke Gunung Merapi?
-
Dosen di Jogja Jadi Tersangka Korupsi Kakao Fiktif: UGM Angkat Bicara
-
Pasca Pembongkaran Kawasan Lempuyangan, Keraton Yogyakarta beri Kekancingan ke PT KAI
-
Program Makan Bergizi Gratis 'Gagal Total'? Kasus Keracunan Berulang di Jogja, JCW: Hentikan Sekarang Juga
-
Model Sepatu Padel dan Rekomendasi Sepatu Padel Terbaik 2025