SuaraJogja.id - Meski Pemkot Yogyakarta telah melonggarkan sejumlah aktivitas masyarakat pada PPKM Level 4 sampai 30 Agustus 2021, pihaknya urung membuka pintu masuk di beberapa simpang jalan. Hal itu menyusul level PPKM di kota yang belum turun.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa pengaturan mobilitas tetap dilakukan di jalan-jalan besar, begitu juga penyekatan di tingkat RT/RW.
"Penyekatan masih dilakukan, berikut juga dengan pembatasan mobilitas. Sebab kota Jogja masih dalam level 4, yang artinya masih perlu fokus mencegah peningkatan Covid-19," terang Heroe dihubungi wartawan, Rabu (25/8/2021).
Ia mengatakan bahwa akhir bulan Agustus ini, Pemkot berupaya agar penerapan protokol kesehatan (prokes) dilakukan semua pihak.
Baca Juga: Status PPKM di Sejumlah Daerah Turun Level, Epidemiolog: Jangan Kebablasan
"Nah kami juga ingin memastikan prokes dilakukan oleh masyarakat. Termasuk sektor ekonomi dan usaha di Jogja," ujar Heroe yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.
Penyekatan jalan tersebut, lanjut Heroe salah satu upaya untuk menurunkan angka penularan. Meski sebelumnya Pemkot menyebut bahwa kasus baru di Kota Jogja tak mencapai 100 orang tiap harinya, pembatasan akses masuk kota masih perlu dilakukan.
Ia tak menampik munculnya kasus baru bisa jadi karena warga luar kota yang masuk ke Jogja. Penentuan naik turunnya level PPKM ini ditentukan oleh kawasan aglomerasi di DIY.
"Jadi meskipun Kota Jogja angkanya sudah terus turun, tetapi harus juga terjadi pada seluruh kawasan. Kota Yogyakarta sebagai pusat mobilitas, maka harus melakukan pengaturan mobilitas agar seluruh wilayah aglomerasi juga terdampak," jelasnya.
One gate system atau memasukkan semua bus dan angkutan umum dalam satu lokasi di terminal, akan diterapkan. Sebab hal itu dapat menjaga agar semua potensi sebaran Covid-19 bisa diantisipasi.
Baca Juga: Perpanjangan PPKM Level 4, Pemkot Bandar Lampung Perluas Tracing dan Testing
"Kita semua tentu ingin secepatnya bisa menurunkan level PPKM, maka perlu ada konsistensi, komitmen dan kemauan dan tekad yang besar. Harapannya masyarakat bisa memahami," kata dia.
Berita Terkait
-
Mengenal Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Sunda yang Dilarang Dipentaskan di Malioboro
-
Duduk Perkara Pemkot Yogyakarta Larang Band Angklung Main di Jalanan Malioboro
-
KPK Telisik Intervensi eks Walkot Haryadi Suyuti Soal Pengadaan Barang Jasa di Pemkot Yogyakarta
-
Kini, Berbelanja di Teras Malioboro 2 Bisa Menggunakan GoPay
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini