SuaraJogja.id - Salat dhuha dikenal khalayak sebagai ibadah untuk mengundang rezeki. Sebagai amalan sunnah salat dhuha bisa dikerjakan pada saat matahari sudah naik hingga menjelang siang.
Dikutip dari video ceramah ustaz Adi Hidayat yang diunggah channel YouTube Ngaji Dimana, diterangkan bahwa salat dhuha bisa dilaksanakan selepas salat subuh yakni setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi tombak hingga menjelang salat dhuhur atau ketika matahari akan tergelincir ke Barat atau 5-10 menit sebelum waktu zawal.
Dalam penjelasannya, adapun waktu untuk melaksanakan salat dhuha bisa dibagi menjadi tiga poin, yakni di awal dhuha, pertengahan dhuha dan akhir dhuha. Waktunya bisa dimulai dari sekitar pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.
Salat di awal dhuha atau syuruq
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan salat yang ditunaikan di awal dhuha bisa juga disebut sebagai salat syuruq.
Dijelaskan bahwa waktu awal dhuha yakni dilaksanakan selepas salat subuh berakhir. Dimana waktunya ketika matahari sudah bergeser dari tempat terbitnya ke arah barat atau israq kemudian sudah memancarkan satu tombak atau disebut waktu syuruq.
"Syuruq berarti juga awal dhuha. Jadi apabila ada yang menyebut salat syuruq itu benar dan apabila menyebutnya salat awal dhuha juga benar," terangnya.
Adapun dalam HR At Tirmidzi nomor hadits 586. Dijelaskan bahwa sebelum melaksanakan salat awal dhuha ini syaratnya sudah melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid.
Selepas itu, sambil menunggu waktu syuruq bisa diisi dengan aktivitas ibadah lainnya yakni dengan memperbanyak dzikir.
Baca Juga: Wapres Salat Jumat di Masjid Istiqlal Sekaligus Tinjau Pembangunan Terowongan Silaturahmi
Diriwayatkan At Tirmidzi: Siapa yang menunaikan salat subuh dilakukan berjamaah di masjid kemudian setelah itu ia tidak langsung pulang (selama di area masjid) kemudian duduk berdzikir kepada Allah SWT.
"Berdzikir macam-macam dzikirnya kalimat thayyibah yakni istighfar, tahlil, tasbih, tahmid serta takbir sebanyak 33 kali. Setelah itu bisa diikuti membaca surah Al Ikhlas, Annas dan Al Falaq, sambil dihayati," jelas ustaz Adi Hidayat.
Apabila masih ada waktu bisa juga dzikir ditambah dengan membaca dan menghapal Al Quran lantaran Al Quran juga sama dengan berdzikir kepada Allah SWT. Apalagi waktu terbaik untuk menghapal Al Quran itu di waktu fajar. Selain otak masih fresh aktivitas tersebut disaksikan oleh malaikat, hal ini tertuang dalam Al Quran surah ke 17 ayat 78-82.
"Boleh dilanjutkan membaca Al Quran karena sama dengan dzikir. Dilanjut lagi menghafal Al Quran hal ini juga bagian dari dzikir. Ini seperti tertulis di Al Quran surah ke 54 ayat 17, 22, 32, 40 yang menunjukkan menghapal Al Quran bagian dari dzikir," urainya.
Apabila sudah masuk waktu Syuruq maka kemudian kerjakan salat dua rakaat yang disebut salat awal dhuha.
"Menurut Rasulullah SAW kalau bisa mengerjakan pahalanya semisal haji dan umroh," katanya.
Pertengahan Dhuha
Berdasarkan HR Abu Daud nomor 1289 salat dhuha di pertengahan ini bisa dikerjakan sebanyak 4 rakaat.
Dijelaskan: Siapa yang tidak merasa malas menunaikan salat 4 rakaat di awal siang Masya Allah maka kata Allah; Saya akan cukupkan kebutuhannya hingga akhir siang atau sampai malam.
"Salat dhuha awal siang ini bisa dikerjakan mulai 07.30 WIB sebanyak 4 rakaat. Ditunaikan dengan baik lalu berikhtiar mencari rizki, akan dicukupkan hingga akhir siang rizkinya," jelasnya.
Akhir dhuha
Untuk salat di ahir dhuha ini bisa dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 10.00 WIB hingga menjelang dhuhur.
Salat di akhir dhuha ini juga disebut sebagai salat Awwabin.
"Boleh tunaikan 8-12 rakaat di akhir dhuha di jam 9 sampai 10. Salat ini disebut juga salat awwabin yakni salat permohonan kebaikan kepada Allah menuju jalur-jalur yang baik," kata ustaz Adi hidayat.
Cara mengerjakan salat dhuha
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan sesuai hadits yang diriwayatkan salat dhuha saat awal siang keutamaannya dikerjakan sebanyak 4 rakaat. Nah untuk penunaiannya bisa dilaksanakan 2+2 atau 4 rakaat langsung.
"Ini tidak ada khilaf diantara ulama. Dalam penunaian salat sunnah lebih dari 2 rakaat Rasulullah menunaikan dengan 2 cara. Seperti diriwayatkan hadits muslim 749. Dimana saat melaksanakan salat malam menunaikan 2 rakaat, 2 rakaat lagi, kemudian jika anda khawatir fajar segera datang maka segera tutup dengan 1 rakaat".
"Jadi karena salat dhuha di awal dan akhir siang ini lebih dari 2 rakaat dikiaskan seperti salat sunnah di malam hari seperti yang dicontohkan Rasulullah. Maka bisa dilaksanakan dengan dua cara, 2+2 atau 4 rakaat langsung," rincinya.
Sementara itu, sebagai salat untuk mengundang rezeki, pada pelaksanaan salat dhuha ayat yang dibacakan agak lebih spesifik.
Ustaz Adi Hidayat menyarankan baca ayat-ayat yang meminta permohoan kepada Allah agar dijaga dalam kebaikan. Selain itu baca ayat-ayat yang berkaitan dengan rezeki atau untuk mengundang rezeki.
"Caranya agak beda sedikit. Ketika mulai salat diawali dengan kekhusyuan. Lalu pilih dengan ayat-ayat yang sesuai hajat anda. Karena salat ini terkait rizki ya cari ayat yang memudahkan anda mendapatkan rezeki. Tapi perlu diingat kalo anda masih berbuat maksiat sesudah melaksanakan salat dhuha, tidak ada faedahnya melaksanakan salat tersebut," tegasnya.
Keajaiban salat dhuha
Berdasarkan HR Muslim bernomor 720 dijelaskan bahwa salat dhuha merupakan sedekah bagi seluruh anggota tubuh.
Dijelaskan: Bagi setiap hamba sejak mulai bangkit dari tidur itu setiap sendinya harus bersedekah dan bertasbih kepada Allah SWT dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Selain itu menunaikan salat dhuha juga membuat hidup lebih tenang lantaran Allah SWT menjamin mencukupi rezeki orang yang melaksanakannya hingga akhir siang atau sampai malam.
Tak hanya itu, seseorang yang melaksanakan salat dhuha dengan benar akan dijauhkan dari hal-hal yang menyimpang.
"itu mutlak. Esensi hadits muslim ini menjelaskan apabila orang yang benar salat dhuhanya selain tercukupi perintah Allah untuk berdzikir pada seluruh tubuh, juga salat yang ditunaikan membimbing atau menjaga seseorang dan tubuhnya dari hal-hal yang menyimpang," bebernya.
Disamping itu, dengan mengerjakan salat dhuha yang diawali dengan berwudhu membuat wajah seseorang tersebut terlihat lebih berseri.
Sebab orang yang rajin berwudhu akan senantiasa memancarkan cahaya di wajahnya, mereka selalu membasuh wajahnya dengan air lebih dari lima kali dalam sehari. Rajin berwudhu akan membuat pelakunya dilindungi dari bahaya karena mereka selalu dalam keadaan suci.
Bahkan apabila ditinjau dari segi medis banyak sekali manfaat yang akan didapatkan ketika orang tersebut rajin berwudhu. Selain keajaiban dari sebuah air wudhu itu sendiri, sholat dhuha memang dapat membuat wajah orang yang rajin melaksanakannya terlihat lebih cerah dan nampak lebih meneduhkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi