SuaraJogja.id - Kebijakan Pemda DIY dalam menerapkan aturan setiap pembeli yang masuk ke angkringan menunjukan scan pedulilindungi, mendapat sorotan publik. Termasuk para pedagang-pedagang yang ada di DIY.
Seorang pedagang angkringan, Paino mengatakan bahwa kebijakan itu bisa menyulitkan pembeli. Selain itu aturan itu juga dinilai kurang efisien.
"Ya ribet, mau makan harus menunjukkan hasil vaksin dulu (di aplikasi pedulilindungi). Padahal mereka sudah terlanjur lapar dulu tho," ujar wanita 68 tahun itu ditemui wartawan di Jalan Kapas, Umbulharjo, Kota Jogja, Jumat (27/8/2021).
Ia tak menampik bahwa dirinya merasa lebih aman ketika bertemu dengan orang yang telah divaksin. Namun ketika pembeli datang dalam keadaan sehat hal itu tak menjadi kekhawatiran bagi dirinya.
Baca Juga: Viral Dua Cewek Traveling Malang -Jogja Motoran, Netizen: Strict Parents Nangis
"Kalau (pembeli) datang pakai masker. Tidak batuk dan terlihat bugar, saya rasa juga pasti kondisi badannya baik. Saya juga berjualan pakai masker," ujar dia.
Paino baru berjualan angkringan di depan Kantor Kejari Kota Yogyakarta baru-baru ini. Dirinya harus pindah dari lokasi lama ke tempat yang baru karena pukul 20.00 wib lampu jalanan di Kota Jogja dipadamkan.
"Saya baru pindah ke sini, dulu kan di simpang empat barat (Stadion Mandala Krida), karena tiap jam 8 malam lampu dimatikan, akhirnya saya cari tempat lain. Jangan sampai pindah ke sini pendapatan saya terganggu lagi dengan aturan itu," harapnya.
Seorang pedagang angkringan lainnya di Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Kota Jogja, Suryono (43) mengatakan bahwa kebijakan itu tak perlu dilakukan. Pasalnya masyarakat sudah mengerti bagaimana bersikap di situasi pandemi Covid-19.
"Sekarang kalau menunjukkan bukti vaksin, ya saya kira tidak perlu, selama mereka memang sehat. Yang jelas kan protokol kesehatannya. Nah selesai makan langsung pakai (masker) lagi," ujar dia.
Baca Juga: 261 Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Jogja Dapat Bantuan Pendidikan, Segini Besarannya
Hal senada disampaikan penjaga warung makan burjo di sekitar Glagahsari, Kota Jogja, Surya (23). Ia menganggap aturan itu sama-sama ingin memperketat protokol kesehatan, sehingga cukup dengan mengenakan masker pelanggan diperbolehkan masuk.
Berita Terkait
-
Vaksin BCG Produksi Bio Farma Resmi Dapatkan Label Halal
-
Kasus Campak Meroket di Berbagai Negara Tetangga Indonesia, Mengapa?
-
Telkom Mau Bikin Aplikasi Khusus untuk Pantau Program Makan Bergizi Gratis
-
Cek Fakta: Vaksin Covid Mengandung Sebagian Virus HIV
-
Bolehkah Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau yang Terpapar Virus PMK? Ini Penjelasannya
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai