Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 03 September 2021 | 08:16 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (28/8/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Termasuk awan panas guguran yang sempat meluncur dari puncak Merapi. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan awan panas guguran itu hanya teramati satu kali. Tepatnya pada periode pengamatan Kamis (2/9/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB. 

Awan panas guguran itu tercatat pada pukul 04.01 WIB yang dicatat oleh seismogram dengan amplitudo 59 mm dan durasi 165 detik. Saat itu cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.

Asap kawah juga teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Melandai, 24 Jam Terakhir Hanya 6 Kali Guguran Lava Jarak Terjauh 2 Km

Selain awan panas ada pula guguran lava dalam pengamatan 24 jam tersebut.

"Teramati 4 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/9/2021).

Dalam pengamatan enam jam kali ini visual gunung tertutup kabut. Membuat asap kawah juga tidak bisa teramati di atas puncak kawah. 

Adapula aktivitas kegempaan yang masih terus terjadi mulai dari kegempaan guguran sebanyak 301 kali dan hembusan sejumlah 364 kali.

Sementara dibandingkan dengan periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Jumat (3/9/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tidak tercatat aktivitas yang begitu signifikan. 

Baca Juga: Magelang Kembali Hujan Abu, Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 3 Kilometer

Awan panas yang sebelumnya muncul kali ini tidak tercatat. Dari segi visual asap di puncak kawah pun juga tidak teramati. 

Load More