SuaraJogja.id - Sembilan hotel di DIY yang menjadi tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 sempat mengalami kendala. Ketidaktersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan alat-alat kesehatan membuat pihak hotel kekurangan fasilitas yang harus diberikan kepada pasien yang menjalani isolasi di hotel-hotel tersebut.
"Memang kemarin kita agak sulit untuk ngisi oksigen [bagi pasien isolasi]. Dulu sempat antri dari jam 5 pagi sampai 7 sore," ujar Ketua Satgas Covid-19 BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Herryadi Baiin di sela pemberian bantuan 16 alat kesehatan Pemda DIY kepada sembilan hotel isoter di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (03/09/2021).
Menurut Herryadi, sembilan hotel yang menjadi tempat isoter yakni Hotel Ibis, Grand Tjokro Yogyakarta, Sahid Raya, The Rich Jogja Hotel, Indoluxe Yogyakarta, Savita Inn, UC UGM, Mutiara Yogyakarta, dan Tjokro Style Yogyakarta. Setiap hotel menyediakan sejumlah kamar merkea untuk isoman.
Dari kesembilan hotel tersebut, ada sebagian yang menggunakan kamarnya untuk isoman secara gratis, sedangkan sebagian lainnya harus berbayar sesuai ketentuan masing-masing pengelola hotel.
"Seperti di UC UGM itu selter, jadi gratis. Memang ada yang kondisinya berbayar dan tidak berbayar," ujarnya.
Sementara itu, Paniradya Pati Kaistimewan Aris Eko Nugroho mengungkapkan, Pemda menggunakan dana keistimewaan (danais) untuk mendukung pencegahan dan penanganan Covid-19 DIY ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor S-121/PK/2021 pada 10 Juli 2021. Salah satunya disalurkan untuk sektor pariwisata. Untuk sembilan hotel yang menjadi isoter, Pemda memberikan bantuan peralatan kesehatan mencapai Rp223 juta.
“Program Pemerintah DIY terkait penanganan Covid-19 dapat didukung dengan danais. Kita memberikan bantuan peralatan untuk menunjang isoman di hotel-hotel ini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo mengapresiasi langkah sembilan hotel DIY yang menyediakan fasilitas isoman pasien Covid-19. Peralatan kesehatan yang diberikan sudah dikomunikasikan sebelumnya dengan rekan-rekan hotel agar bantuan tepat manfaatnya.
"Upaya gotong-royong dan sinergi pemerintah dengan pelaku industri seperti ini dapat menciptakan kondisi Jogja yang lebih baik," imbuhnya.
Baca Juga: Lima Ribu Warga Sleman Isoman di Rumah, Pemkab Minta yang Punya Komorbid Pindah ke Isoter
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Lima Ribu Warga Sleman Isoman di Rumah, Pemkab Minta yang Punya Komorbid Pindah ke Isoter
-
Kemenkes: Baru 3,48 Persen Industri Alat Kesehatan yang Penuhi TKDN
-
Sambangi Posko PPKM Gampong Lambung, Kepalal BNPB Sosialisasi Isoman Bagi Pasien Covid-19
-
Isolasi Terpadu di Bali Kedepankan Kearifan Lokal, Termasuk Lingkungan Desa
-
Perintah Luhut : Kalau Positif, Langsung Isolasi Terpusat
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka