SuaraJogja.id - Rencana Pemkot Yogyakarta untuk menerapkan one gate system atau jalur satu pintu untuk para pengendara bus dan angkutan umum urung diterapkan pekan ini. Hal itu menyusul belum adanya kepastian membuka destinasi wisata di Kota Pelajar.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/9/2021), mengatakan bahwa mekanisme one gate system sudah ada, tetapi penerapannya masih menunggu waktu.
"Kalau one gate system itu akan kami terapkan pasca PPKM, artinya ketika ada pelonggaran aktivitas termasuk destinasi wisata mulai dibuka itu yang kami antisipasi. Karena belum dibuka otomatis belum diterapkan," ujar Heroe.
Menyusul ramainya Malioboro, Sabtu-Minggu (4-5/9/2021), Heroe menerangkan bahwa pembukaan Malioboro adalah aktivitas ekonomi pedagang.
Baca Juga: Perlahan Turun, Kasus Covid-19 Harian di Jogja 20-35 Orang
"Kalau itu (Malioboro) kan sebagai tempat ekonomi, kan sebagai tempat pertemuan saja, tidak kami buka sebagai destinasi wisata," terang dia.
Ia juga tak menampik bahwa banyak bus yang masuk ke Yogyakarta pada akhir pekan lalu, sehingga ada beberapa bus yang terpaksa dihalau dan berputar balik. Sisanya bisa menurunkan penumpang.
"Jadi ketika siang itu kan terlihat sepi, nah nanti mulai masuk sore dan malam itu banyak terlihat wisatawan. Kami juga akan memanggil biro perjalanan jika memang mereka yang menawarkan ke penumpang," jelas Heroe.
Ia menduga banyaknya bus yang masuk bisa jadi karena aktivitas lain. Saat melintasi Jogja, penumpang turun terlebih dahulu di Malioboro.
"Kami juga belum tahu, apakah itu rombongan RT, atau rombongan pengajian atau memang wisatawan," ujar dia.
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Jogja Turun Signifikan, Pemkot Sebut 93 Persen RT Masuk Zona Hijau
Lebih lanjut, jika memang banyak penumpang yang masuk ke Jogja pada pekan berikutnya meski wisata masih ditutup, Pemkot akan mewajibkan bagi pelaku wisata dalam hal ini biro perjalanan membawa penumpang yang sudah mengantongi surat vaksin dan juga hasil tes Swab negatif.
"Kalau persyaratan tidak dipenuhi jadi tidak boleh masuk. Yang menjadi kunci pertama kalau pelaku wisata membawa orang, mereka harus melengkapi diri untuk persyaratan perjalan yaitu kartu vaksin dan surat swab test dengan hasil negatif. Harus dibawa, harus dilengkapi," kata dia.
Selanjutnya kata Heroe, jika pelaku wisata sudah mengetahui wisata di Jogja belum dibuka, penumpang jangan diarahkan ke destinasi wisata tersebut.
Menyusul dengan belum adanya penerapan one gate system ini. Pemkot akan melakukan evaluasi bersama OPD lain termasuk dengan asosiasi perjalanan.
"Besok (Selasa) kami lakukan evaluasi, jadi untuk mengambil langkah antisipasi untuk ramainya bus kemarin," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Bukan Singgih Raharjo atau Heroe Poerwadi, Golkar DIY Usung Sosok Ini di Pilwalkot Jogja
-
Drs. Heroe Poerwadi, MA
-
Mengenal Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Sunda yang Dilarang Dipentaskan di Malioboro
-
Duduk Perkara Pemkot Yogyakarta Larang Band Angklung Main di Jalanan Malioboro
-
KPK Telisik Intervensi eks Walkot Haryadi Suyuti Soal Pengadaan Barang Jasa di Pemkot Yogyakarta
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan