SuaraJogja.id - Harapan Pemkot Yogyakarta untuk mencapai 90 persen wilayah RT masuk zona hijau sudah tercapai. Pada 5 September 2021 lalu, jumlah RT yang masuk zona hijau berkisar 93 persen.
"Kemarin sudah banyak yang zona hijau. Itu di level RT. Artinya progres ini harus kami pertahankan agar penyebaran kasus tidak terjadi lebih luas lagi," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi ditemui di Kompleks Balai kota Yogyakarta, Senin (6/9/2021).
Ia menjelaskan, seiring dengan naiknya zona hijau di level RT, terjadi penurunan kasus baru Covid-19 per hari. Jumlahnya sama seperti bulan Mei-Juni 2021.
"Sehari sekitar 20-35 orang sekitar itu saja sekarang. Jadi angkanya seperti sebelum ada PPKM," ujar Heroe yang juga sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Bus-Bus Lolos meski Wisata Jogja Tutup di Akhir Pekan, Pemkot Akan Panggil Biro Perjalanan
Ia menjelaskan, dari 2.535 RT di kota Jogja, hanya lima RT yang dinyatakan masih zona oranye atau sekitar 0,2 persen. Sementara zona kuning ada sekitar 168 RT sekitar 6,63 persen.
"Nah sisanya itu sudah zona hijau. Jika zona merah di Kota Jogja tidak ada dari hitungan level RT," ujar dia.
Meski Jogja sudah menyentuh 93 persen, lanjut Heroe pasien Covid-19 belum semuanya masuk ke selter terpadu. Masih banyak yang memilih isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Kendati begitu, Satgas Covid-19 Kelurahan harus berperan aktif untuk menekan aktivitas warga di lokasi tersebut.
"Memang jika ada satu wilayah RT yang ditemukan kasus positif Covid-19, kami lakukan upaya penyekatan. Jadi mobilitas yang kami jaga dan batasi agar warga tidak keluar dari lingkungan RT," terangnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, DIY Berharap Turun Level PPKM
Disinggung dengan ketersediaan selter di bawah pengelolaan Pemkot Jogja, jumlahnya cukup lengang. Heroe menyebut jika di Selter Bener hanya terisi 2 kamar.
"Jika di Selter Bener itu kan totalnya 84 kamar. Nah laporan saat ini dua yang terisi. Lalu di Selter Gemawang, itu 34 kamar masih kosong, sejak sepekan ini," terang Heroe.
Berita Terkait
-
Mengenal Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Sunda yang Dilarang Dipentaskan di Malioboro
-
Duduk Perkara Pemkot Yogyakarta Larang Band Angklung Main di Jalanan Malioboro
-
KPK Telisik Intervensi eks Walkot Haryadi Suyuti Soal Pengadaan Barang Jasa di Pemkot Yogyakarta
-
Kamis Sore, IHSG Berhasil Ditutup Menguat ke Level 6.998
-
IHSG Menguat 0,61 Persen dan Parkir di Level 7.050 Sore Ini
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Mahasiswa UNY Berhasil Sulap Limbah Sampah Jadi Suplemen Tanaman
-
DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda
-
Minta ASN yang Selingkuh Tetap Diberhentikan, Bupati Sunaryanta: Saya Siap Tempuh PTUN Kalau Tak Ada Titik Temu
-
Bawaslu Sleman Temukan 23 TPS Rawan Bencana dan 37 TPS Bermasalah Internet
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK