SuaraJogja.id - Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah nasib yang dialami oleh para pedagang kecil di sepanjang pantai DIY. Sudah 2 bulan ini mereka kehilangan pendapatan akibat pemberlakuan pengecatan kegiatan masyarakat PPKM yang dilakukan oleh pemerintah.
Senin (6/9/2021) malam, pemerintah kembali mengumumkan perpanjangan PPKM untuk DIY. Meskipun sudah terjadi penurunan level PPKM dari 4 ke 3 namun kebijakan pemerintah tersebut tidak diikuti dengan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Meskipun ada penurunan level PPKM namun ternyata pemerintah belum membuka kembali pariwisata. Objek wisata di kabupaten Gunungkidul masih tertutup untuk wisatawan yang ingin berkunjung. Pendekatan pun dilakukan oleh Satgas gabungan dengan melakukan penghalauan calon wisatawan yang hendak ke pantai.
Sebenarnya, para pedagang di kawasan Pantai Selatan khususnya Gunungkidul berharap agar pemerintah membuka kembali wisata. Sehingga barang-barang yang mereka beli sebelumnya bisa dengan segera terjual.
Tri (38) salah seorang pedagang di pantai kosakora Gunung Kidul menuturkan sejak PPKM diberlakukan oleh pemerintah cara otomatis tidak ada wisatawan yang masuk ke pantai Kosakora. Padahal sebelum ppkm ditetapkan dirinya sudah kulakan cukup banyak.
"Saya itu sudah kulakan banyak untuk jaga-jaga,"ujar Tri, Selasa (7/9/2021).
Tri mengatakan, karena tidak ada wisatawan yang masuk maka barang dagangan yang terlanjur dia beli otomatis terbengkalai. Banyak dagangan yang ia miliki sudah masuk tanggal kadaluarsa parahnya barang-barang tersebut tidak bisa dikembalikan lagi.
Pasalnya barang dagangan tersebut ia beli sebelum PPKM berlangsung. Dengan demikian dirinya terpaksa membuang ataupun membakar beberapa barang dagangan yang sudah kadaluarsa dan tidak diperkenankan untuk dikembalikan ke toko tempatnya kulakan.
"Ya rugi, wong barang dagangan saya tidak laku. Ya saya bakar terus saya buang,"ungkapnya.
Baca Juga: Penyekatan di TPR, Begini Modus Wisatawan agar Bisa Tetap Sampai Ke Pantai Gunungkidul
Barang-barang dagangan tersebut diantaranya seperti mie instan serta minuman sachet. Demikian juga beberapa minuman ringan juga mulai kedaluwarsa. Barang dagangan yang sudah terlanjur ia beli tersebut ternyata mulai kedaluwarsa bulan September ini.
Hal yang sama juga dialami oleh Suparmi, pedagang asal Pantai Ngandong. Banyak barang dagangan yang terpaksa ia buang ataupun bakar. Karena jika nekat ia jual ketika PPKM berakhir maka justru akan meracuni wisatawan. Sehingga ia memilih untuk menyingkirkan barang-barang tersebut.
"Ya gimana lagi, mau tidak mau tetap harus saya buang atau bakar,"ujar dia.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengakui meskipun PPKM telah turun level ke level 3 namun pariwisata di Gunungkidul masih tertutup untuk wisatawan. Kendati demikian pihaknya berencana akan segera melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata.
"Rencananya ada 20 objek wisata yang akan kita ujicoba,"ujar dia.
Rencananya nya uji coba tersebut masih menunggu aturan dari pemerintah. Namun salah satu yang harus dipatuhi oleh wisatawan adalah penerapan protokol kesehatan yang cukup ketat di objek-objek wisata. Kapan akan dilakukan ujicoba, Harry mengatakan dalam waktu dekat ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin