SuaraJogja.id - Sekitar seribu pelaku seni dan budaya di Kabupaten Bantul mengikuti vaksinasi di Pasar Seni Gabusan (PSG) pada Selasa (7/9/2021). Vaksinasi tersebut dicanangkan oleh Kundo Niti Budoyo (Dinas Kebudayaan) DIY bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bantul.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengatakan, vaksinasi ini merupakan upaya mempercepat capaian vaksinasi di kalangan pelaku seni. Dengan demikian, jika seluruhnya sudah divaksin maka acara pertunjukkan seni dan budaya bisa kembali diselenggarakan.
"Namun kami menunggu perintah dari instruksi Satgas covid-19. Saat ini pertunjukkan seni masih daring seperti Sego Katul kemarin. Sampai sekarang belum boleh tampil di publik sehingga mengikuti peraturan," katanya.
Terkait pelaksanaan vaksinasi itu, pihaknya sudah melakukan pendataan lewat komunitas seni yang ada di Bumi Projotamansari antara lain wayang, ketoprak, dan karawitan. Ia memastikan sasaran vaksinasi bukan hanya pelaku seni dan budaya yang berKTP Bantul.
"Namun seluruh pelaku seni dan budaya yang berkegiatan di Bantul. Dengan harapan tidak terdapat pelaku seni dan budaya yang tidak menerima vaksin," terangnya.
Menurutnya, dari hasil pendataan itu ternyata ditemukan sudah banyak pelaku seni yang divaksin. Sedangkan yang belum divaksin sekitar 200 pelaku seni budaya.
"Hal ini sudah dikoordinasikan dengan Dinkes bantul. Mereka nanti akan dilayani sesuai dengan jadwal yang diberikan di sentra vaksin bantul," ujar dia.
Selain vaksinasi, Kundo Niti Budoyo DIY juga akan memberikan bantuan sembako. Bantuan ini akan diberikan kepada pelaku seni dan budaya yang terdampak secara ekonomi.
"Terkait waktu penyerahan bantuan belum ditetapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY," katanya.
Baca Juga: Belum Laksanakan PTM, Bantul Tunggu Capaian Vaksinasi Sampai 70 Persen
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menambahkan, jika level PPKM di Bantul bisa turun ke level 2 atau 1, maka pelaku seni dan budaya bisa kembali pentas. Ia menyebut sudah ada sejumlah pentas yang disiapkan.
"Teman-teman seniman dan budayawan bisa pentas seperti dulu. Pertunjukkan seperti dagelan, wayang, ketoprak, dan jathilan. Sehingga ekonomi bisa dipulihkan lagi," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
3 Pendaki Ilegal Masuk Gunung Merapi, Satu Berhasil Selamat, Dua Masih Dicari
-
Banjir Merenggut Sawah dan Rumah, Mahasiswa Sumatera dan Aceh di Jogja Berjuang Bertahan Hidup
-
3.000 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Nataru, Siagakan 20 Pos Operasi Lilin Progo 2025
-
Lewat Jalan Sehat, BRI Group Himpun Dana Kemanusiaan untuk Pemulihan Sumatra
-
4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!