SuaraJogja.id - Kasus kekerasan pada perempuan dan anak di DIY ternyata masih cukup tinggi. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mencatat, saat ini ada sekitar 50 kasus kekerasan pada perempuan dan anak di DIY yang mereka tangani.
"Rupanya tindak pidana di yogya makin lama cukup signifikan terutama tindak kekeradan anak dan perempuan. Itu di kantor kami laporan sangat tinggi hingga 50 kasus," ujar Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (07/09/2021)
Hasto mensinyalir angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di luar yang ditangani LSPK masih lebih banyak lagi. Namun karena menyangkut kasus susila, maka korban maupun saksi ada hambatan psikologis untuk berani memberikan keterangan atau melapor ke LPSK atau pihak kepolisian.
Karenanya LPSK menjalin kerjasama dengan Pemda DIY untuk penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak di kota ini. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan peran masing masing lembaga untuk bisa saling bersinergi dalam memberikan perhatian kepada para saksi dan korban kekerasan di DIY.
Hasto berharap melalui kerjasama antarlembaga maka para korban berani bersaksi karena mereka dilindungi oleh LPSK dan tetap dirahasiakan identitasnya. Para korban kekerasan pun berani memberikan kesaksian tanpa tekanan dan ancaman.
"Kita menghimbau, beranilah bersaksi karena nanti akan dklindungi lpsk tetap dirahasiakan identitasnya sehingga terungkap peristiwa kekerasan yang dialami," tandasnya.
Sementara Sultan mengungkapkan keprihatinannya atas angka kekerasan pada perempuan dan di DIY. Padahal DIY dikenal sebagai Kota Pendidikan.
"Perkiraan kita [predikat kota pendidikan] diy jadi lebih beradab tapi ternyata juga kesadaaran untuk tidak melakukan kekerasan bukannya turun," tandasnya.
Selama ini, lanjut Sultan DIY sudah memiliki lembaga perlindungan bagi korban kekerasan. Diantaranya Rumah Aman di Timoho yang menjadi tempat konsultasi dan pendampingan para korban kekerasan.
Baca Juga: Turun jadi PPKM Level 3, DIY Mulai Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka
"Kepolisian juga sudah bikin desk untuk itu. Jadi selama ini kami bisa menangani masalah [kekerasan]," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat di Kaltim, Samarinda Posisi Teratas, Sisanya?
-
Kekerasan Terhadap Perempuan Saat Pandemi Tahun Ini Naik Drastis, Tercatat Ada 2.500 Kasus
-
Miris! Menteri PPPA Sebut Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Meningkat Saat Pandemi
-
Menteri PPPA Sayangkan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Makin Banyak
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia
-
Hadirkan Perumahan Mewah di Tengah Kota Yogyakarta, Nirwana Villas Malioboro Pastikan Legalitas Aman
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat