SuaraJogja.id - Pemerintah mulai uji coba pembukaan 20 destinasi wisata di tengah pandemi Covid-19. Uji coba pembukaan destinasi wisata berlaku di daerah yang PPKM sudah turun ke level 3.
Untuk di Kabupaten Bantul yang terpilih adalah Watu Lumbung. Lokasinya tidak jauh dari Pantai Parangtritis.
Pemilik Watu Lumbung, Boy Rifai mengaku tidak tahu mengapa tempatnya terpilih untuk uji coba pembukaan tempat wisata. Namun, menurutnya, selama pandemi ini pihaknya terus berkarya.
"Pertimbangannya saya juga enggak tahu kenapa kami yang dipilih. Mungkin di sini saat masa pandemi kami bikin film dan menggagas wisata lebah madu trigona," ungkap Boy pada Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Taman Budaya Bantul Dibangun Mulai 2023, Berfungsi untuk Inkubasi Seni dan Budaya
Dia menyebut pembukaan uji coba wisata akan dibuka pada Sabtu dan Minggu besok. Setelah Watu Lumbung ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), banyak pelanggan yang sudah bertanya-tanya.
"Untuk besok Sabtu dan Minggu besok sudah ada yang booking 40 orang. Yang booking mahasiswa dan pesantren, ini ada keluarga dari Lampung juga," papar dia.
Adapun daya tarik wisata di sana yaitu kuliner ikan asin, ikan napoleon, makanan desa yang dipanen desa, dan madu trigona.
"Napoleon itu ikan langka yang ada di perairan karang di Karimun Jawa, Jepara," jelasnya.
Selain itu juga camping sambil belajar sinema dan film. Sebab, sambungnya, Jogja merupakan destinasi edukasi wisata.
Baca Juga: Abdul Halim Muslih Janji Apabila PPKM di Bantul Turun ke Level 2, Pelaku Seni Boleh Pentas
"Siapa saja boleh belajar tentang film dan minimal tahu tentang sejarah film. Tidak ada biaya yang kami kenakan untuk menikmati itu semua," ujarnya.
Ihwal penggunaan aplikasi Peduli Lindungi yang wajib ada di lokasi, kemungkinan akan dikirim hari ini oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Di sini sinyal aman karena punya wifi sehingga pasti bisa scan QR code di Peduli Lindungi," kata dia.
Ia mengatakan soal protokol kesehatan juga sudah siap. "Kalau berbicara soal prokes kami sudah sangat siap. Tempat ini kan sudah digunakan Keuskupan Agung Semarang untuk isolasi mandiri," katanya.
Bila terjadi lonjakan wisatawan, dia tidak khawatir lantaran tempatnya sangat luas. Kendati demikian, jumlah pengunjung maksimal 200 orang.
"Tidak ada masalah karena tempatnya lima hektare dan wisatawan bisa dibawa ke hutan. Kami batasi sampai 200 wisatawan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
8 Destinasi Wisata di Cilacap, Banyak Spot Instagramable
-
8 Rekomendasi Tempat Wisata di Solo, Kunjungi Bersama Keluarga saat Pulang Kampung
-
6 Destinasi Wisata di Semarang, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk
-
Mudik ke Wonosobo? Ini 5 Destinasi Wajib untuk Wisata Bareng Keluarga
-
Tiga Hari Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan di Ancol Tembus 167 Ribu
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis