Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Rabu, 08 September 2021 | 16:20 WIB
Tampak atas desain Taman Budaya Bantul di Kamijoro, Sendangsari, Pajangan, Bantul. - (SuaraJogja.id/HO-Pemkab Bantul)

SuaraJogja.id - Pembangunan fisik Taman Budaya Bantul (TBB) di Padukuhan Kamijoro, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan akan dimulai pada 2023 mendatang. Proyek bertaraf internasional itu menelan anggaran sebesar Rp150 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais).

Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan, tahun ini pihaknya sedang menyelesaikan pembebasan tanah. Sejauh ini tanah yang telah dibebaskan seluas 4,9 hektare.

"Saat ini sudah sekitar 4,9 hektare yang berhasil kami bebaskan. Sedang proses di BPN untuk balik nama jadi milik Pemkab Bantul," ujar dia, Rabu (8/9/2021).

Lantas jika pembebasan lahan serta proses balik nama selesai, tahun 2022 akan membereskan administrasi pendukungnya. Ada tiga administrasi krusial terkait pembangunan TBB.

Baca Juga: Setelah Penemuan Wajan Raksasa, Kini Muncul Rantai Raksasa di Pajangan Bantul

"Tahun depan akan membereskan administrasi pendukungnya seperti kajian Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)," katanya.

Dijelaskan Eko, fungsi TBB adalah untuk inkubasi kesenian dan kebudayaan. Selain itu juga mengembangkan seni penampilan.

"Jadi nanti di sana ada latihan. Yang terutama untuk kegiatan seni budaya dan harapannya jadi tempat wisata baru," katanya.

TBB dibangun dengan mengadopsi konsep Catur Gatra Tunggal. Konsep ini merupakan tata kota Kerajaan Mataram.

"Artinya memadukan fungsi pemerintahan, sosial, religi, dan ekonomi menjadi satu kesatuan," ucapnya.

Baca Juga: Danais 392 Kalurahan di DIY Belum Cair, Pemda: Masalah Administratif Harus Diselesaikan

Soal Detail Engineering Design (DED) sedang disusun oleh Pemkab Bantul. Nugroho juga memastikan dalam pembahasan dan penyusunan DED, Pemkab akan melibatkan banyak pihak, utamanya seniman.

Sebab, keberadaan TBB ini diharapkan mampu menjadi rumah untuk seniman. Sehingga TBB gampang diakses baik pelaku maupun masyarakat yang akan jadi calon penonton, saat pembahasan DED akan dipertimbangkan untuk pembuatan akses jalan dan penerangan.

“Semua akan dibahas dalam penyusunan DED nanti,” tambahnya.

Load More