Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Kamis, 09 September 2021 | 19:00 WIB
Ilustrasi mangga di pohon (Unsplah @suraj_7026)

Konon, pohon keben digunakan Pangeran Mangkubumi beserta keluarganya untuk berlindung dalam sebuah pertempuran melawan VOC. Selama berhari-hari berlindung di bawah pohon itu, tak ada satu pun buah keben yang jatuh menimpa anak-anak maupun pengikut Pangeran Mangkubumi.

Lantas, Pangeran Mangkubumi menanam pohon keben saat membangun Keraton Yogyakarta untuk mengenang jasa pohon tersebut.

2. Mangga

Yang satu ini sudah pasti paling umum dikenal masyarakat. Di Keraton Jogja pun, banyak tanaman pohon mangga (Mangifera indica).

Baca Juga: Simbol Ajaran Jawa, 4 Pohon di Keraton Jogja Ini Punya Makna Filosofis

Pohon dengan buah yang kaya akan serat ini ditanam antara lain di Alun-Alun Selatan dan Plataran Srimanganti.

Mangga, dalam bahasa Jawa adalah pelem, yang dimaknai sebagai pada gelem, atau sama-sama berkehendak, dan melambangkan kebersamaan.

Suasana di kompleks Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (14/7/2020). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

3. Kepel

Di Keraton Jogja, terdapat dua macam pohon kepel: pohon kepel (Stelechocarpus burahol) dan pohon kecindul (Cynometra cauliflora).

Plataran Kemagangan, Plataran Srimanganti, dan Plataran Kamandungan Lor merupakan tiga lokasi di mana pohon kepel banyak ditemui.

Baca Juga: Banyak Ditemui di Pinggir Jalan, Ada Makna Filosofis di Balik 3 Pohon Keraton Jogja Ini

Ciri-ciri pohon kepel antara lain memiliki batang yang lurus, daun yang rimbun, juga buah yang bulat berwarna cokelat dan menggantung pada pokok batangnya.

Load More