SuaraJogja.id - Sebuah video yang memperlihatkan banyak bus pariwisata yang parkir di kawasan pantai Parangtritis hari Minggu (11/9/2021) kemarin beredar luas melalui aplikasi pesan WhatsApp. Video yang menunjukkan kondisi Parangtritis tersebut tentu menjadi pertanyaan besar di tengah penerapan PPKM saat ini.
Bagaimana tidak, aparat gabungan telah melakukan penyekatan di pintu-pintu masuk kawasan Parangtritis terutama di depan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) baik yang utama ataupun yang berada di kawasan Pantai Depok. Namun ternyata puluhan bus pariwisata tersebut bisa lolos ke kawasan pantai parangtritis.
Suarajogja.id berusaha untuk mencari tahu bagaimana bus pariwisata tersebut bisa masuk ke kawasan Pantai Parangtritis meskipun ada penyekatan dari petugas gabungan di depan TPR.
Salah seorang pemilik warung makan di pantai Parangtritis tak menampik adanya puluhan bus pariwisata yang masuk ke Pantai Parangtritis. Hal tersebut sudah kerjasama antara perusahaan otobus dengan para pedagang di pantai tersebut.
Baca Juga: Tak Ada Pemasukan, Pedagang Parangtritis Mulai Terjerat Utang
"Kami sudah 2 tahun tidak menerima tamu. Kami harus makan, kalau ndak kucing-kucingan ya gimana lagi,"papar dia, Senin (12/9/2021) ketika dikonfirmasi.
Ia tidak menyangkal kondisi padatnya bus pariwisata Minggu kemarin. Karena ia sendiri telah menerima pesanan 40 trip dari pengusaha bus Jawa Timur di hari Minggu (11/9/2021) kemarin. Meski ada penyekatan namun ia tetap menerima pesanan karena penyekatan masih bisa disiasati.
Menurut dia, wisatawan akan menuruti anjuran dari warga Parangtritis jika memang ingin berwisata di Pantai terkemuka ini. Salah satunya adalah wisatawan datang ke pantai ketika masih dinihari. Karena saat itu, petugas gabungan belum melaksanakan penyekatan.
"Wisatawan itu rela datang jam 2 pagi untuk datang ke pantai,"terangnya.
Jika wisatawan datang dinihari, tentu mereka sudah berada di pantai ketika petugas mulai melakukan penyekatan. Petugas gabungan yang melakukan penyekatan tidak mungkin meminta mereka putar balik ketika keluar dari pantai melalui TPR yang dijaga.
Baca Juga: Pantai Parangtritis Sempat Diserbu Wisatawan, Petugas Lakukan Penyekatan Berlapis
Warga Parangtritis yang lain, Agus juga mengakui hal tersebut. Tidak hanya Minggu kemarin, namun akhir pekan sebelumnya puluhan bus wisatawan berhasil masuk ke kawasan pantai Parangtritis. Modusnyapun cukup unik agar mereka bisa leluasa untuk masuk ke kawasan Parangtritis.
"Mereka itu banyak yang dari Jawa Timur. Dari sana mereka membawa paket sembako dan dibagikan ke warga di sini. Jadi modusnya itu bhakti sosial,"tambahnya.
Di sela bagi-bagi sembako sebagian dari penumpang bus tersebut bermain-main di pantai. Setelah puas bermain air di pantai, mereka langsung melanjutkan perjalanan ke pusat oleh-oleh yang ada di seputaran kawasan Malioboro. Di pusat oleh-oleh itu juga mereka diturunkan untuk bagi-bagi paket sembako dan berwisata di kawasan Malioboro.
Untuk paket ini, pengusaha bus pariwisata tidak mematok tinggi tarif busnya hanya sekedar uang solar. Namun untuk upah kru, mereka akan mendapatkan dari pusat oleh-oleh yang sebelumnya didatangi. Info yang ia terima, untuk berwisata ke DIY mereka hanya membayar Rp. 100 ribu.
"Tujuannya cuma Parangtritis, Malioboro dan pusat oleh-oleh. Langsung pulang,"ungkapnya.
Obyek Wisata di Bantul Masih Ditutup
Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Anniyah menandaskan semua obyek wisata di Bantul masih ditutup. Petugas gabungan selalu melakukan penyekatan di akhir pekan. Jika memang ada bus pariwisata yang bisa masih ke Pantai Gunungkidul, hal tersebut akan menjadi evaluasi bersama.
"Akan kita evaluasi lagi,"ujar dia.
Anniyah mengatakan, Dinas Pariwisata sebagai anggota gugus tugas pemulihan ekonomi akan berkoordinasi dengan tim gugus tugas penegakan hukum untuk mengorganisasikan ke depannya akan seperti apa. Pihaknya juga akan melaporkan hal tersebut kepada Ketua Satgas Penanggulangan Covid 19 Kabupaten Bantul.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Kumpulan Mod BUSSID Bus Pariwisata: Dari HD, SHD, Hingga Double Decker!
-
Waspada, Ada Modus Penipuan Baru Lewat Skema Jasa Pelunasan Utang Pinjol
-
Ngeri! Bus Pariwisata Rombongan TK Hangus Terbakar di Tol Becakayu, Puluhan Siswa Selamat
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
Tag
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Warga Cerme Kulon Progo Kembangkan Biofarmaka Jadi Produk Herbal
-
Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah
-
Masih Ada Bangunan Masjid Berdiri di Area Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Begini Penjelasan Kontraktor
-
Penemuan Mayat di Ring Road Kentungan Sleman Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Amankan Dua Pelaku
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif