SuaraJogja.id - Pelaku pembunuhan Brattomo Sutarman (59) asal Kalurahan Suryodiningratan, Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja yang diduga menderita gangguan jiwa irit bicara saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Bantul pada Rabu (15/9/2021) pukul 14.30 WIB.
Pelaku, Nurhadi Wijaya (25), warga Pedukuhan Peleman RT 05, Panggungharjo, Sewon, Bantul, tertunduk lesu di hadapan polisi. Dia hanya meminta maaf atas tindakannya menghilangkan nyawa orang lain.
"Saya minta maaf," ucapnya singkat saat jumpa pers.
Saat ditanya apakah pelaku sempat memakan pasir sebelum membunuh korban, menurutnya, dia tidak memakan pasir.
"Tidak," katanya.
Dia juga tidak menjawab pertanyaan tentang ilmu apa yang sedang dipelajari. Pelaku pun tak menjelaskan mengapa tega memukul korban berkali-kali hingga bersimbah darah.
"Tidak," hanya itu yang keluar dari mulut pelaku.
Sebelumnya, kejadian bermula ketika pelaku datang ke rumah kontrakan korban di Panggungharjo, Sewon, Bantul. Kedatangan pelaku ke rumah korban bermaksud untuk bermain.
"Saat itu korban sedang menonton TV dan di sampingnya ada sepiring nasi. Lalu tiba-tiba pikiran pelaku blank, dia mengambil nasi yang ada di dekat korban dan dibalurkan ke seluruh tubuhnya," ungkapnya Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Pria Paruh Baya di Sewon, Diduga Pelaku Dalami Suatu Ilmu
Tidak berhenti di situ, pelaku pun mengambil nasi lagi dan dibalurkan ke kepala korban yang saat itu akan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sontak hal itu membuat korban marah kepada pelaku.
"Korban langsung mengambil sebilah balok kayu untuk memukul pelaku. Tapi pelaku berhasil merebutnya," terang dia.
Kemudian korban mengambil ember bekas yang terbuat dari besi dan dilemparkan ke pelaku. Tidak puas melempar dengan ember besi, korban kembali ke kamar untuk mengambil dua bilah balok kayu.
"Kayu itu dipakai untuk memukul kaki pelaku sampai dia berteriak, "Ojo Pak, ojo Pak. Namun korban tetap memukulnya," katanya.
Akhirnya terjadi aksi saling pukul di rumah tersebut. Pelaku memukul korban menggunakan gagang cangkul hingga meninggal dunia.
"Kami masih mendalami keterangan pelaku dari mana ia mendapat gagang cangkul itu," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kronologi Pembunuhan Pria Paruh Baya di Sewon, Diduga Pelaku Dalami Suatu Ilmu
-
Merasa Dihantui, Pembunuh Siswi SD di Nias Menyerahkan Diri ke Polisi
-
Akhir Pelarian 7 Tahun Pelaku Pembunuhan di Sulawesi Utara
-
Sempat Ditembak, Oniara Pembunuh 2 Polisi di Papua Meninggal Sebelum Bersidang
-
Kasus Pembunuhan Amel Jadi Atensi Pusat, Bareskrim Polri Turun Tangan
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
UU Kesehatan Digugat ke MK, RSUP Dr Sardjito Pastikan Mutu Pelayanan Tetap Terjaga
-
Muhammadiyah Sentil Menteri Baru Prabowo: "Jabatan Bukan Kebanggaan, Tapi...
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis