SuaraJogja.id - Persoalan tentang agama kerap menjadi perhatian publik meski sudah banyak pula yang menyadari bahwa itu urusan pribadi. Terkait fenomena ini, budayawan Sujiwo Tejo memberikan jawabannya jika ditanya soal agama.
Sujiwo Tejo menjelaskan, pertanyaan soal agama tak sopan disampaikan ke orang lain. Ia pun juga menjelaskan jawabannya.
"Salam. Di Negeri Jancukers, pertanyaan "agamamu apa" adalah pertanyaan yang kurang ajaaar karena urusan agama adalah urusanmu masing-masing," terang seniman berdarah Madura ini.
Menurut dia, akhlak seseorang lebih penting ketimbang apa agama yang dianutnya. Saujiwo Tejo juga mengungkapkan nasihat dari Cak Nun soal hal tersebut.
Baca Juga: Soal Santri Tutup Kuping, Sujiwo Tejo Sentil Orang Ngaku Demokratis tapi Ngejek
"Orang dari kamu hanya perlu akhlakmu. Kalau kata Mbah Nun, "Agama atau iman itu urusan dapurmu. Ruang tamumu adalah akhlakmu. Akhlakmu adalah ruang tamumu,"" katanya.
Meski menilai agama merupakan urusan pribadi dan tak sopan jika ditanyakan, Sujiwo Tejo tetap berkenan memberikan jawaban kala ditanya apa agamanya.
"Tapi baiklah, kalau kamu masih juga primitif, masih juga bertanya agamaku apa, akan aku jawab. Agamaku adalah air yang menghapus pertanyaanmu. Itulah puisi Joko Pinurbo," jelas dia.
TONTON VIDEONYA DI SINI.
Sujiwo Tejo sempat jadi ateis
Baca Juga: TEGAS! Sujiwo Tejo Soal Santri Tak Mau Dengar Musik: Kubela yang Tak Mau Mendengar Musik
Perbincangan soal Sujiwo Tejo dan agama sempat meramaikan media sosial. Dalam perbincangan dengan pendakwah Habib Husein Ja'far Al Hadar, ia mengaku pernah menjadi ateis.
"Aku dulu pernah ninggalin agama, Bib," kata Sujiwo Tejo dalam video yang diunggah Habib Jafar di kanal YouTube Jeda Nulis, Minggu (11/7/2021).
Sang Presiden Jancukers mengungkapkan, ketidakpercayaannya terhadap agama dan Tuhan berlangsung di tahun 1980-an, saat ia masih kuliah.
"Enggak percaya agama? Termasuk Tuhan?" tanya Habib Jafar.
"Iya," jawab Sujiwo Tejo.
Ia mengaku tenggelam dalam ilmu filsafat yang ia dapat dari beragam buku yang ia baca. Namun kemudian, ia mengalami titik balik pandangan terhadap agama pada 1994, saat ibundanya meninggal dunia.
Setibanya di rumah setelah terbang dari Jakarta, Sujiwo Tejo diminta melafalkan talkin, lalu ia pun turun melakukannya.
"Di situ aku, "Iya ya. Secanggih-canggihnya filsafat, enggak ada satu pun yang ngajarin saya, kalau ibuku meninggal gimana cara nguburnya,"" kenang dia.
"Tidak praktis artinya. Utopis aja," sambung Habib Jafar, diiyakan Sujiwo Tejo.
Menurut pria bernama lengkap Agus Hadi Sudjiwo ini, filsafat hanya mengajarkan cara berpikir, sedangkan agama juga memberikan tuntunan praktik menjalani hidup.
"Mau dicari buku filsafat, existentialism, mau cari apa enggak ada," kata Sujiwo Tejo lagi.
Berita Terkait
-
Soal Santri Tutup Kuping, Sujiwo Tejo Sentil Orang Ngaku Demokratis tapi Ngejek
-
TEGAS! Sujiwo Tejo Soal Santri Tak Mau Dengar Musik: Kubela yang Tak Mau Mendengar Musik
-
Sebut Semua Agama Benar di Mata Tuhan, Jenderal Dudung Trending di Twitter
-
Jenderal Dudung Abdurachman: Semua Agama Benar di Mata Tuhan
-
Saling Menghargai, Minati Atmanegara dan Anak Ternyata Beda Agama
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?