Setelah itu, tepatnya keesokan paginya seorang protokoler tadi kembali menelpon Nuri. Kali ini ia bertanya kepada Nuri tempat olahraga yang ada di sekitarnya.
Nuri menyebut tidak jauh dari rumahnya terdapat lapangan futsal milik tetangga dan bisa digunakan untuk berolahraga.
Tidak lama setelah itu, tiba-tiba dari tim P4TK itu datang membawa tim kebersihan. Mereka hendak membersihkan rumah Nuri dengan desinfektan.
"Nah ini suami saya yang agak-agak curiga. Kayak pejabat mau datang. Tapi saya enggak mikir sampai ke arah Nadiem. Saya mikirnya ya biasa to kalau orang kementerian datang pasti manggake, menyambut gitu," ujarnya.
Baca Juga: Viral Wanita Pamer Vila Kelas Dunia Bikinan Kakak, Emak-Emak Serbu Ruang Rias Pengantin
Baru saat sore menjelang malam, kejutan itu datang. Walaupun Nuri juga masih tetap tidak membayangkan sosok Nadiem yang akan datang ke rumahnya.
Sebab ia mengingat bahwa saat itu Nadiem tengah berada di Solo, sehingga kemungkinan untuk datang ke rumahnya pun sangat kecil, terlebih seorang Menteri.
"Saya juga mikir enggak mungkin sekelas menteri mau tidur di rumah saya. Nah akhirnya jam 8.30 WIB malam itu datanglah dua mobil. Turun anak-anak muda termasuk satu protokoler sebelumnya tadi. Pakai item-item gitu kaosnya. Awalnya enggak ada Pak Nadiem," ucapnya.
Lalu tiba-tiba setelah mengobrol dengan rombongan itu, satu lagi seorang pria turun dari mobil. Pria itu mengenakan sepatu pantofel, celana jeans dan kaos hitam sembari menurunkan kopernya.
"Lalu dia (pria itu) bilang "Assalamualaikum Bu Nuri," gitu. Loh kok, suami saya yang bilang tenan to Pak Menteri (Nadiem). Saya masih enggak percaya, akhirnya mas menteri itu buka masker baru saya percaya. Ya ampun ini serius. Rasa bangga dan haru," tuturnya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Menginap di Rumah Guru Penggerak di Jogja, Bu Nuri Sempat Tak Percaya
Rasa tidak percaya Nuri itu bahkan sempat membuat Nadiem harus menegaskan lagi pertanyaannya.
"Ini boleh enggak saya menginap?," kata Nuri menirukan Nadiem saat itu.
Setelah itu, baru Nuri mempersilakan masuk ke rumahnya dan duduk di ruang tamu. Obrolan itu berlangsung begitu saja hingga berhenti di pukul 22.00 WIB malam.
"Karena seharian aktivitasnya agak padat. Jadi satu jam lebih kita ngobrol sama keluarga tentang pendidikan," ucapnya.
Sempat Bingung Hidangkan Sarapan
Nuri menuturkan kegiatan Nadiem yang dilakukan di rumahnya saat menginap kemarin, mulai dari beristirahat sekitar 22.00 WIB malam hingga. Setelah itu keesokan paginya mandi hingga sarapan bersama.
Berita Terkait
-
Viral Wanita Pamer Vila Kelas Dunia Bikinan Kakak, Emak-Emak Serbu Ruang Rias Pengantin
-
Nadiem Makarim Menginap di Rumah Guru Penggerak di Jogja, Bu Nuri Sempat Tak Percaya
-
Tak Percaya Menteri Nadiem Menginap di Rumahnya, Ibu Guru di Jogja Minta Hal Ini
-
Durasi Pelaksanaan PTM di Sekolah Dipertanyakan, Ini Penjelasan Menteri Nadiem
-
PTM Boleh Dilaksanakan, Nadiem Makarim: Jangan Euforia, Tetap Taat Prokes
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?