SuaraJogja.id - Polisi sempat mengalami kesulitan saat akan menangkap pelaku penganiayaan dan pembunuhan di Panggungharjo, Sewon, Bantul. Pasalnya, setelah kejadian, diketahui pelaku Nurhadi Wijaya (25) masih memegang gagang cangkul.
"Dia masih memegang gagang cangkul yang dipakai untuk membunuh korban. Makanya tidak bisa langsung kami tangkap," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Rabu (15/9/2021).
Apabila polisi langsung menangkap tersangka saat itu juga, tindakan tersebut bisa membahayakan petugas.
"Artinya ada ancaman kepada petugas kalau langsung mau menangkap pelaku tadi malam," paparnya.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan di Sewon Pakai Gagang Cangkul Irit Bicara, Minta Maaf kepada Korban
Pelaku baru bisa ditangkap setelah polisi bernegosiasi dengan ibunya. Waktu negosiasinya kurang lebih selama 15 menit.
"Untuk itu kami dekati ibunya agar mau negosiasi dan akhirnya pelaku bisa menyerahkan diri," katanya.
Di sisi lain belakangan terungkap saat terjadi tindak penganiayaan, rumah itu dalam keadaan terkunci dari dalam. Namun, polisi belum mengetahui siapa yang mengunci pintu.
"Masih kami dalami kasusnya karena waktu kejadian menurut hasil pemeriksaan tersangka blank. Tapi ini hanya pengakuan," jelasnya.
Jika hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka divonis sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lanjutnya, maka proses hukum tetap berjalan terus. Namun, nanti pihaknya akan menghadirkan saksi ahli seperti ahli bahasa serta kesehatan.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Pria Paruh Baya di Sewon, Diduga Pelaku Dalami Suatu Ilmu
"Kami akan menghadirkan saksi ahli. Keterangan dari saksi ahli nanti jadi pertimbangan apakah yang bersangkutan layak disidangkan dengan pertanggungjawaban atas keterangan yang disampaikan," tambah dia.
Berita Terkait
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Disekap di Kamar Kos, Bocah di Penjaringan Jakut Babak Belur Dianiaya Pacar Ibunya
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
-
Aliansi Indonesia Youth Congress Desak Imigrasi Batam Deportasi WNA Pelaku Penganiayaan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan